Musik

Indonesia Music Summit 2025 Digelar, Jadi Forum Kolaboratif Para Pemangku Ekosistem Musik Indonesia

Indonesia Music Summit 2025 adalah forum diskusi para pemangku kepentingan ekosistem musik Indonesia.

Freepik.com
EKOSISTEM MUSIK INDONESIA - Ilustrasi konser musik. Indonesia Music Summit 2025 adalah forum dua hari yang didedikasikan sebagai ruang diskusi empatik bagi para pemangku kepentingan ekosistem musik Indonesia. 

Sesi diskusi utama yang menghadirkan sosok-sosok berpengaruh dalam industri musik Indonesia.

Para pembicara akan membahas isu-isu strategis mulai dari hak intelektual, distribusi digital, keberlangsungan musisi independen, hingga peran teknologi dalam produksi musik.

Pembicara yang dihadirkan adalah Ariel 'NOAH', Satrio 'Piyu' Yudi Wahono, Giring Ganesha, Once Mekel, hingga Adi Adrian, Endah Widiastuti, dan Harry Koko Santoso.

Ada juga David Karto, Ravel Junardy, Anas Syahrul Alimi, Wendi Putranto, Ricky Bya, dan Ferry Dermawan.

Pameran

Ada juga pameran karya dan dokumentasi musik Indonesia yang menampilkan transformasi industri dari masa ke masa.

Peserta dapat menikmati koleksi arsip, instalasi visual, hingga karya eksperimental.

Partisipan diantaranya Lokananta, Musicapture oleh Firdaus Fadlil, Musigraphic Dawai Dewa Budjana, Jay Subyakto Video Music Indonesia, serta SAE.

Workshop Videoclip dan Music Photography

Sesi praktis yang menghadirkan para profesional untuk berbagi teknik, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pembuatan video musik serta fotografi musik.

Special Show

Efek Rumah Kaca: 10 Tahun Album Sinestesia adalah perayaan satu dekade album ikonik Sinestesia dalam format panggung intim dan reflektif.

Music Store

Area ritel yang menghadirkan rilisan fisik dan merchandise eksklusif dari musisi dan brand kreatif.

Indonesia Music Summit 2025 diharapkan menjadi penggerak kolaborasi antarpelaku industri musik, memperkuat jejaring, serta melahirkan gagasan-gagasan baru untuk membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih sehat, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Sashana percaya, musik adalah ruang budaya yang selalu hidup, dan melalui diskusi yang empatik serta kolaborasi yang setara, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem musik yang lebih progresif di masa depan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved