Siswa Tuli Bingung Saat Tes Menyanyi, Teman Setianya Jadi Penyelamat

Saat Teman Berarti Lebih dari Sekadar Pendamping: Kisah Mengharukan Penilaian Menyanyi Seorang Siswa Tuli

|
Editor: Joanita Ary
Instagram @indozone.id
EMPATI SEORANG SISWA -- Sebuah momen menyentuh di sebuah sekolah menengah menjadi sorotan publik setelah video yang menggambarkan seorang siswa tuli tengah kebingungan saat penilaian pelajaran menyanyi beredar luas di media sosial. Momen ini bukan hanya menunjukkan keterbatasan sistem pendidikan dalam memahami beragam kebutuhan anak didik, tetapi juga menampilkan wajah empati yang tulus dari seorang sahabat. 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta -- Sebuah momen menyentuh di sebuah sekolah menengah menjadi sorotan publik setelah video yang menggambarkan seorang siswa tuli tengah kebingungan saat penilaian pelajaran menyanyi beredar luas di media sosial.

Momen ini bukan hanya menunjukkan keterbatasan sistem pendidikan dalam memahami beragam kebutuhan anak didik, tetapi juga menampilkan wajah empati yang tulus dari seorang sahabat.

Dalam rekaman itu tampak seorang siswa tuli yang tampak resah dan kebingungan karena harus  berdiri di depan kelas untuk mengikuti penilaian menyanyi, sebagaimana diinstruksikan oleh gurunya.

Namun berbeda dengan teman-temannya, siswa ini tak mengeluarkan suara apa pun. 

Guru di kelasnya tampaknya tidak memahami bahasa isyarat.

Di tengah keresahan siswa tuli tersebut, hadirlah teman sekelasnya yang duduk disebelahnya. 

Dengan tenang, dia menepuk pundak sang siswa tuli, tersenyum hangat, dan memberi tanda bahwa ia akan maju bersama. 

Tak hanya itu, dengan bahasa isyarat sederhana, ia menjelaskan bahwa ia akan membantunya "menyanyi" menggunakan gerakan tangan, menginterpretasikan lirik lagu melalui ekspresi dan bahasa tubuh.

Kehadiran teman yang penuh empati itu mengubah suasana yang awalnya canggung menjadi haru.

Bersama, keduanya kemudian tampil di depan kelas.

Siswa tuli mengekspresikan lirik lewat bahasa isyarat, sementara temannya bertindak sebagai penerjemah sekaligus penopang emosinya. 

Tepuk tangan riuh mengisi ruangan setelah penampilan mereka usai, menandai bukan sekadar penilaian menyanyi, tetapi juga pelajaran berharga tentang solidaritas dan persahabatan.

Kisah ini mengundang banyak reaksi positif dari netizen.

Banyak yang memuji ketulusan persahabatan yang ditunjukkan, sekaligus menyoroti pentingnya inklusi dalam dunia pendidikan.

Tak sedikit pula yang menilai bahwa ini menjadi pengingat bahwa metode pengajaran harus adaptif terhadap keberagaman, termasuk kepada mereka yang memiliki kemampuan berbeda.

Pendidikan bukan semata soal kurikulum dan penilaian akademik.

Ia adalah ruang yang mestinya menampung kasih sayang dan penerimaan. 

Dalam kisah sederhana ini, kita diingatkan kembali bahwa setiap anak, di mana pun dan dalam kondisi apa pun, berhak merasa didukung, dipahami, dan dihargai.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved