Partai Kebangkitan Bangsa

Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren, Perempuan Bangsa Hadirkan Modul Anti Pencabulan

Perempuan Bangsa memperkuat upaya pencegahan kekerasan seksual, khususnya di lingkungan pesantren

|
Editor: Ahmad Sabran
HO
PEREMPUAN BANGSA- Dewan Pengurus Pusat Perempuan Bangsa menggelar Kick Off Sosialisasi Modul “Anti Pencabulan di Lingkungan Pesantren” di Gedung KSPKP Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/11/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-  Dewan Pengurus Pusat Perempuan Bangsa menggelar Kick Off Sosialisasi Modul “Anti Pencabulan di Lingkungan Pesantren” di Gedung KSPKP Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis Perempuan Bangsa dalam memperkuat upaya pencegahan kekerasan seksual, khususnya di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.

Bendahara Umum DPP Perempuan Bangsa, Ratna Juwita Sari, dalam sambutannya menegaskan bahwa isu pencabulan di lembaga pendidikan harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Ia menyebut bahwa pesantren yang selama ini menjadi pusat pendidikan moral dan karakter, harus dijaga sebagai ruang aman bagi seluruh santri.

“Pencegahan kekerasan dan pencabulan tidak boleh dianggap sepele. Ini tanggung jawab moral kita bersama. Perempuan Bangsa hadir dengan sebuah modul komprehensif yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun, baik itu pengasuh pesantren, para guru, aktivis pendamping, hingga masyarakat luas,” ujar Ratna.

Baca juga: Sempat Diamuk Massa, 3 Pencopet Ponsel di Halte TransJakarta Buaran Jakarta Timur Ditahan Polisi

"Tujuannya tidak lain adalah memastikan pesantren tetap menjadi tempat yang aman, terhormat, dan bebas dari kekerasan seksual," sambung anggota DPR RI Dapil Tuban dan Bojonegoro itu.

Kick off tersebut menghadirkan Ning Uswah Syauqie, Anggota DPP Perempuan Bangsa sekaligus Da’iyah Millenial Nahdliyin yang dikenal aktif mengkampanyekan isu perlindungan perempuan dan anak, khususnya pencegahan kekerasan seksual. 

Dalam pemaparannya, Ning Uswah menjelaskan pola umum kekerasan seksual, faktor risiko di lingkungan pendidikan berasrama, serta metode deteksi dan pencegahan dini yang dapat diterapkan di pesantren.

Baca juga: Calon Pengantin di Kendal Menghilang Sehari Jelang Pernikahan, Ternyata Kabur bersama Tukang Batagor

Acara ini diikuti oleh 750 peserta, terdiri dari para kader Muslimat NU Kabupaten Tuban mulai dari tingkat PC, PAC hingga Ranting. Sebagian besar peserta merupakan pengasuh, pengajar, atau pengelola pesantren, sehingga dinilai strategis untuk memperluas implementasi modul perlindungan santri ini.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, DPP Perempuan Bangsa menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan edukasi publik yang konkret dan aplikatif dalam mencegah kekerasan seksual.

Sosialisasi modul ini diharapkan menjadi langkah awal yang memperkuat ekosistem pendidikan yang aman di seluruh daerah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved