Berita Nasional

Elektabilitas Kalah Telak dengan Purbaya, Ini Respon KDM usai Disebut Konten Kreator Haus Pencitraan

Elektabilitas Dedi Mulyadi kalah telak oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam survei lembaga riset IndexPolitica

Editor: Feryanto Hadi
Kolase foto via TribunJakarta
PERANG ELEKTABILITAS - Elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini unggul jauh di atas Dedi Mulyadi 
Ringkasan Berita:
  • Elektabilitas Dedi Mulyadi kalah telak oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam survei lembaga riset IndexPolitica
  • Salah satu penyebabnya, Dedi Mulyadi dianggap sebagai konten kreator yang haus pencitraan
  • Dedi Mulyadi tak mempermasalahkan anggapan bahwa dirinya adalah konten kreator
  • Dedi Mulyadi membanggakan efisiensi Pemprov Jabar yang bisa memangkas anggaran iklan

 

 

WARTAKOTALIVE.COM-- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kritikan dari Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia, Denny Charter yang menyebut dirinya sebagai konten kreator yang hanya disukai oleh kalangan menengah ke bawah.

Pernyataan dari Denny tersebut ditayangkan di sebuah televisi nasional, menyikapi hasil survei yang memposisikan elektabilitas Dedi Mulyadi berada di bawah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

"Pak Purbaya itu bukan konten kreator. Jadi, apa yang disampaikan Pak Purbaya itu data dan faktanya seperti itu. Kalau Kang Dedi, dia konten kreator yang tujuannya mungkin bisa katakan itu untuk pencitraan. Jadi, Kang Dedi mungkin segmennya masyarakat kelas menengah ke bawah, walaupun sudah terjadi cukup lama (menjadi kontek kreator), saya tahu persis Kang Dedi sudah mulai dari tahun 2017. Peningkatannya tidak signifikan seperti yang dilakukan Pak Purbaya," jelas Denny pada video yang diunggah Dedi Mulyadi di Instagram pribadinya, dikutip pada Rabu (5/11/2025)

Seperti diketahui, elektabilitas Dedi Mulyadi kalah telak oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam survei lembaga riset IndexPolitica Indonesia soal calon presiden, calon wakil presiden, hingga partai politik untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2029.

Pada survei tersebut, Dedi tersebut hanya mengantongi elektabilitas sebesar 2,50 persen.

Sementara elektabilitas Purbaya mencapai 22,50 persen dan jauh mengungguli figur politik lainnya seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming (4,80 persen), Anies Baswedan (13,40 persen), Ganjar Pranowo (7,12 persen), hingga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (5,12 persen).

 Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi mengaku tak masalah disebut konten kreator yang mementingkan pencitraan.

"Tidak mesti marah atau emosional ketika ada yang mengatakan saya lebih sebagai konten kreator karena kemampuan mengelola media sosial. Orang menyebut konten kreator itu justru memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," ucap Dedi Mulyadi 

Baca juga: Aqua Merasa Dirugikan dan Minta Pernyataan Sumur Bor Diluruskan, KDM Menolak demi Jaga Martabat

Selain itu, Dedi juga membanggakan efisiensi yang dilakukan Pemprov Jabar berkat dirinya menjadi konten kreator

"Pemprov Jawa Barat gak mesti lagi keluarkan uang puluhan miliar untuk kerja sama media, membayar buzzer, influencer, dan akhirnya bisa kita gunakan uang itu untuk kepentingan masyarakat," katanya.

 Dedi juga membanggakan berbagai proyek infrastruktur yang berhasil dirampungkan Pemprov Jawa Barat pada 2025, seperti pembangunan jalan sepanjang 664 kilometer, memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) sebanyak 14.259 unit, menormalisasi sungai sepanjang 14 kilometer, dan yang lainnya. 

"Perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni) 1.270 unit, kita juga bisa melakukan poembangunan unit sekolah baru sebanyak 12 sekolah, bisa membangun ruang kelas baru sebanyak 754 kelas, perbaikan kelas sebanyak 150 kelas," ucapnya. 

Dedi menganggap hasil survei IndexPolitica itu sebagai penyemangat baginya untuk mengabdi kepada rakyat

"Kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran, autokritik yang dialamatkan kepada saya sebagai obat agar  saya tidak jemawa terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat," ujarnya.

Purbaya tanggapi elektabilitasnya yang tinggi

enteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi media darling dan relatif disukai masyarakat dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan disebut bak koboi.

Bahkan elektabilitasnya sebagai calon presiden berdasarkan hasil survei lembaga riset IndexPolitica Indonesia mampu mengalahkan figur politik seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Nama Purbaya berada di posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, tepat setelah Presiden Prabowo Subianto, dalam hasil survei tersebut.

Baca juga: Purbaya Sebut Pernyataan Jokowi Soal Whoosh Ada Benarnya Juga Sedikit

Menanggapi elektabilitasnya sebagai capres yang tinggi, Purbaya memberikan jawaban tidak terduga soal kemungkinan berkiprah dalam politik.

Juga termasuk soal kemungkinan tawaran dari partai politik untuk bergabung.

Menkeu Purbaya menegaskan dirinya hanya ingin fokus bekerja saja untuk saat ini.

GAYA CEPLAS CEPLOS - Menkeu Purbaya mengaku gayanya yang kadang ceplas ceplos karena diperintahkan Presiden Prabowo Subianto
GAYA CEPLAS CEPLOS - Menkeu Purbaya mengaku gayanya yang kadang ceplas ceplos karena diperintahkan Presiden Prabowo Subianto (istimewa)

"Saya nggak tahu (ada tawaran masuk parpol-Red). Saya nggak tertarik politik, saya mau kerja saja," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir TvOne, Rabu (29/10/2025). 

Ditanyakan lagi soal elektabilitasnya yang kian melonjak, Purbaya enggan bicara banyak.

Ia justru kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.

"Saya nggak tertarik politik," tegas Purbaya.

Sebelumnya Purbaya mengatakan  gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos atau bak koboi justru mengembalikan sentimen kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Hal itu dikatakannya menanggapi kritikan Hasan Nasbi yang menyebut gaya koboi Purbaya terlalu sering menyinggung dan menyentil pejabat lain.

"Mana indeks mana indeks? Gambar saya tunjukin ya. Itu saya selalu pakai survei ke masyarakat. Apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah apa tidak? Kalau dari angka kita, yang terakhir ini baru keluar angka survei bulan Oktober. Survei dilakukan LPS," kata Purbaya sambil menunjukkan gambar hasil survei LPS dalam tayangan Kompas TV, Senin (27/10/2025).

Purbaya menunjukkan data di gambar berupa indeks kepercayaan masyarakat ke pemerintah.

"Kalau jatuh seperti ini keadaan buruk. Buruk kalau sana bagus. Ini kemarin waktu bulan, Agustus, September turun terus. Juli, Agustus, September, turun terus ke titik terendah di sini. Inilah penyebab banyaknya demo," kata Purbaya.

Purbaya lalu melakukan kebijakan yang agak drastis ditambah dengan gaya komunikasinya ceplas-ceplos, saat ditunjuk menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo, pada 8 September 2025.

"Tapi setelah kita lakukan kebijakan yang mungkin untuk sebagian kalangan agak drastis, agak apa ceplas-ceplos. Tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah. Justru ini levelnya sekarang sudah level sama dengan ini. Jadi sudah stabil lagi," kata Purbaya.

Sehingga kata Purbaya, dengan gaya dan apa yang dipertontonkannya. stabilitas pemerintahan di mata masyarakat semakin baik dan dipercaya.

"Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat saat ini, kecuali di mata orang itu ya. Karena apa? Karena daya belinya juga membaik. Ini daya beli tuh. Yang ini depan konsumen turun, karena ekonomi buruk. Ketika ekonomi bagus, ini ke sana naik lagi. Ini sama, ini ada korelasinya," papar Purbaya.

Baca juga: Disentil Hasan Nasbi, Purbaya Serang Balik: Pemerintah Stabil di Mata Masyarakat kecuali di Mata Dia

Menurutnya ketika ekonomi memburuk, masyarakat tidak akan suka kepada pemerintah.

"Makanya banyak demo-deo besar-besaran. Tapi ketika mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah. Jadi sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya enggak berani gerak sendiri," kata Purbaya.

Menurutnya gaya koboi-nya itu justru bagian perpanjangan tangan Presiden Prabowo.

PAN Tanggapi Elektabilitas Purbaya

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini cukup tinggi.

Tapi, katanya, Purbaya belum tentu mau untuk terjun ke dunia politik.

Eddy menilai Purbaya adalah profesional di bidang keuangan dan kini masuk ke dalam birokrasi untuk mengurusi masalah keuangan dan ekonomi negara.

Menurut Eddhy dirinya belum melihat Purbaya bermaksud dan memiliki tujuan untuk lari ke ranah politik.

"Apakah kemudian Pak Purbaya itu menjadi salah satu calon besutan dari PAN untuk kita tarik ke PAN? Ya, belum tentu Pak Purbaya-nya juga mau," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Sebelumnya Lembaga riset IndexPolitica Indonesia merilis hasil survei mengenai calon presiden, calon wakil presiden, hingga partai politik untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2029. 

Nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berada di posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, tepat setelah Presiden Prabowo Subianto.

Dalam survei ini, Purbaya bahkan mengalahkan figur politik seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, serta Dedi Mulyadi.

 “Untuk top of mind calon presiden 2029 Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan 40,12 persen, di peringkat kedua adalah Purbaya Yudhi Sadewa dengan 22,50 persen,” kata Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia Denny Charter, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Di bawah Prabowo dan Purbaya, Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan 13,40 persen.

Di peringkat keempat adalah Ganjar dengan 7,12 persen.

Sementara itu, elektabilitas Wakil Presiden Gibran sebesar 4,80 persen atau masih di bawah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono yang sebesar 5,12 persen.

Survei elektabilitas calon presiden 2029 itu juga memunculkan nama-nama seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (2,50 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir (1,12 persen), Mohammad Mahfud Mahmodin atau Mahfud Md (0,10 persen), serta Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra (0,10 persen).

Nama Purbaya juga muncul dalam survei elektabilitas calon wakil presiden.

Purbaya menempati posisi tertinggi dengan 28,65 persen. 

Baca juga: Pramono Dukung Purbaya Larang Thrifting: Saya Tidak Mau Pedagang Hanya Jadi Reseller

Purbahya mengalahkan sejumlah tokoh politik seperti Dedi Mulyadi (20,15 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (15,75 persen) dan Gibran (12,35 persen).

Denny Charter menyebut fenomena elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya ini sebagai Purbaya efect.  

Dalam waktu singkat, kata Denny, Purbaya berhasil mendapatkan popularitas yang tinggi dengan kebijakan dan tindakannya saat mulai menjabat sebagai Menteri Keuangan RI.

Adapun survei IndexPolitica ini bertajuk Menakar Persepsi Masyarakat terkait Isu Politik Menuju Pemilu 2029.

Survei dilakukan pada 1 hingga 10 Oktober 2025 dengan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan dengan kuesioner yang terdiri dari kurang lebih 72 pertanyaan.

Survei ini menyasar jumlah sample 1.610 responden.

Sementara tingkat kesalahan atau margin of error di survei ini sebesar 1,6 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved