Artificial Intelligence

Pengembangan SDM di Telkom Akses, Ada Lab Fiber Academy Hingga Pelajari Artificial Intelegence

Hingga kini, sebanyak 61 Fiber Academy telah tersebar di seluruh Indonesia, menjadi tulang punggung pengembangan kompetensi teknisi Telkom Akses

|
Editor: Ahmad Sabran
HO
TELKOM AKSES- Ilustrasi karyawan Telkom Akses 
Ringkasan Berita:
  • Telkom Akses adalah anak perusahaan PT. Telkom Indonesia yang berfokus pada pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur jaringan telekomunikasi secara menyeluruh di Indonesia.
  • Anak perusahaan Telkom Indonesia ini membuat laboratorium Fiber Academy, tempat para teknisi diasah kemampuannya, serta berkolaborasi dengan kecerdasan buatan (AI) 
  • Ke depan, Telkom Akses tengah mengembangkan Workforce Management (WFM) berbasis AI
 

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Demi meningkatkan inovasi sumber daya manusia, PT Telkom Akses saat ini tidak hanya menggelar pelatihan teknis, namun menghadirkan pendekatan yang lebih substansial lewat laboratorium Fiber Academy.

Para teknisi tak hanya diasah kemampuannya, tapi juga diajak berkolaborasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan solusi masa depan di bidang infrastruktur digital.

Direktur Human Capital & Information Technology (HC & IT) Telkom Akses, Nizar, menegaskan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat untuk memperkuat peran manusia, bukan menggantikannya.

“AI itu hanyalah alat. Teknologi tidak bisa berjalan tanpa manusianya. Tapi kalau manusianya siap, AI bisa meningkatkan efisiensi luar biasa,” ujar Nizar dalam siaran persnya yang diterima Selasa (4/11/2025).

Ia mengatkan, Fiber Academy yang awalnya dirancang sebagai pusat pelatihan teknis kini menjelma menjadi ruang inovasi terbuka.

Para karyawan dari berbagai level didorong untuk mengembangkan ide-ide berbasis AI dan digitalisasi operasional.

Baca juga: Rudy Susmanto Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar Bangun Jalan Tambang di Bogor Barat

Hingga kini, sebanyak 61 Fiber Academy telah tersebar di seluruh Indonesia, menjadi tulang punggung pengembangan kompetensi teknisi Telkom Akses di berbagai daerah.

“Fiber Academy ini sebenarnya permata yang belum dipoles. Potensinya besar untuk menjadi pusat pelatihan fiber optik di Indonesia. Tapi sementara ini kita fokus untuk internal dulu, memastikan semua teknisi punya standar kompetensi yang sama,” jelas Nizar.

Upaya memperkuat SDM tak berhenti di situ. Telkom Akses menerapkan model pembelajaran terintegrasi 70:20:10, yang menekankan pada experiential learning (70 persen), social learning (20 persen), dan formal learning (10 persen). Melalui pendekatan ini, program coaching, mentoring, beasiswa, hingga rotasi jabatan menjadi bagian penting dari perjalanan karier karyawan.

Baca juga: Kenaikan Harga Emas Picu Inflasi, Pramono Klaim Ekonomi Jakarta Masih Terkendali

Penerapan AI pun kini telah merambah ke berbagai aspek kerja. Teknologi ini digunakan untuk menyaring CV kandidat baru, menilai presentasi calon manajer, hingga menganalisis performa teknisi secara real-time. Bahkan jajaran pimpinan perusahaan juga mengikuti pelatihan AI Literacy agar adaptif terhadap perubahan lanskap digital.

Ke depan, Telkom Akses tengah mengembangkan Workforce Management (WFM) berbasis AI, sistem yang memungkinkan pemantauan langsung produktivitas teknisi di lapangan. Dengan sistem ini, manajemen dapat melihat performa dan efisiensi kerja teknisi secara real-time, sekaligus mengoptimalkan proses kerja di berbagai wilayah.

“Teknologi itu netral, yang membedakan adalah siapa yang menggunakannya. AI tidak bisa menggantikan sentuhan manusia dalam hal empati, keputusan, dan kreativitas,” kata Nizar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved