Kabar Duka

Gusti Purbaya, Calon Pengganti Sinuhun Pakubuwono XIII yang Wafat Hari ini, Pernah Sindir Gibran

Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono XIII wafat hari ini di usia 77 tahun, sebagai pengganti adalah Gusti Purbaya, sang putra mahkota.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
,diprediksi akan menjadi pengganti almarhum Sinuhun Pakubuwono XIII yang wafat, Minggu (2/11/2025). Selama ini Purbaya sering menyindir pemerintah, termasuk Wapres Gibran. 

Dia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. 

Beberapa waktu lalu dia juga pernah dikabarkan sedang mempersiapkan pendidikan S-2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebagai orang muda terdidik, Purbaya ternyata mengikuti perkembangan politik nasional.

Dia pun sering melontarkan kritik terhadap keadaan yang dianggap tak sesuai aturan.

Yang paling mencolok adalah pada bulan Maret 2025, Purbaya memicu polemik karena mengunggah unggahan yang dianggap kontroversial. 

Unggahan tersebut berisi pernyataan "Nyesel Gabung Republik" dan "Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi". 

Kala itu Purbaya juga memasang foto dirinya saat duduk bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Publik pun langsung sadar, kritik itu sepertinya diarahkan kepada Gibran dan keluarga.

Pengageng Sasono Wilopo K.P.H. Dani Nur Adiningrat pun memberikan klarifikasi tentang unggahan tersebut.

Dani menegaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh putra mahkota tidak merusak hubungan baik antara KGPAA Hamangkunegoro dan Wapes Gibran.

"Hubungannya baik sejak Wapres menjadi Wali Kota dan sekarang sebagai RI 2," ungkap Dani.

Dani mengatakan pernyataan Purbaya itu disampaikan sebagai kritik atau respons atas berbagai permasalahan di Indonesia saat ini.

Permasalah itu di antaranya kasus Pertamax oplosan, tragedi PHK massal di PT Sritex, korupsi timah, dan kasus pagar laut.

Ada juga Penanganan kasus pagar laut yang dinilai tidak tegas oleh pemerintah. 

"Jadi itu kalau melihat unggahan beliau sebelumnya tentang BBM oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, serta kebijakan pemerintah yang tidak tegas dalam kasus pagar laut dan lain sebagainya," ujar Dani.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved