Berita Karawang
Geger, Pegawai Warung Pecel Lele Jadi Profesor di UBP Karawang saat Usia 42 Tahun
Seorang profesor di UBP Karawang bikin heboh karena perjuangannya untuk jadi pintar sangat inspiratif. Dia adalah April Lia hananto.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Kisah meraih gelar profesor atau guru besar sering kali melibatkan perjuangan panjang dan kegigihan.
Seperti yang dialami Prof. Ir. April Lia Hananto, M.Kom., Ph.D.
Prof. Apri pernah menjadi pegawai warung pecel lele hanya demi bisa kuliah. Kala itu, upahnya Rp 5 ribu per hari.
Baca juga: Dorong Petani Jamur Go Digital, UBP Karawang Luncurkan Aplikasi Srijamur Merang
Lalu, ia bekerja keras agar mendapat beasiswa untuk bisa kuliah mulai dari diploma 1 hingga Strata 3.
Capaian itu membanggakan kedua orangtuanya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Prof Apri merupakan dosen program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.
Ia meraih gelar guru besar pada bidang support sistem dan integelent sistem. Raihan gelar guru besar pun di usia relatif muda yakni 42 tahun.
Baca juga: Kemenkeu Ajak Mahasiswa UBP Karawang Pahami APBN Lewat Seminar Ministry of Finance Goes to Campus
Dia menceritakan awal perjalanan hidupnya. Pada tahun 2001 ia merantau ke Karawang dari kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
Ketika itu usai lulus SMA, ia melamar ke sejumlah perusahaan di Karawang. Akan tetapi tak kunjung diterima.
Karena bingung belum memiliki pekerjaan, saat itu ada yang menawarinya bekerja sebagai tukang bungkus nasi padang untuk katering pegawai Peruri.
Setelah itu, dirinya mengontrak daerah Peruri Karawang dengan harga Rp 50 ribu per kamar.
Tak lama itu, tetangga kontrakannya yang merupakan pedagang pecel lele membuka cabang di kawasan Perumnas Karawang.
Ia ditawari bekerja sebagai pegawai warung pecel lele.
"Saya setuju, jadi saya pindah engga ngontrak lagi. Tinggal di warung pecel lele itu, makan saya dijamin dan dapat upah Rp 5 ribu per hari," ucap Prof. Apri belum lama ini.
Karena sudah menetap dan memiliki penghasilan, ia memiliki niat untuk bisa kuliah karena di keluarganya tidak ada yang kuliah.
Terlebih, keluarga besarnya rata-rata bekerja sebagai kuli bangunan, termasuk ayahnya.
"Karena sudah tetap kan ya, saya kepikiran kuliah, karena pecel lele kan sore jadi bisa kuliah pagi sampai siangnya," ujarnya.
Untuk biaya kuliah, kata Apri, selain dari upah menjadi pegawai pecel lele. Ia dibantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang ojek maupun kuli bangunan yang sudah sama-sama merantau ke Karawang.
Bahkan, dirinya kerap menggantikan ayahnya 'ngojek' saat istirahat siang hari di Pasar Johar Karawang.
"Alhamdulillah sampai akhirnya saya mendapatkan beasiswa kuliah dan menjadi pegawai lab di kampusnya Sehingga tidak lagi menjadi pegawai pecel lele dan tinggal di kampus," beber dia.
Prof. Apri ketika itu kuliah Diploma 1 Komputer dan Akutansi di STMIK Rosma Karawang tahun 2001 hingga 2002.
Lalu, kembali kuliah Sarjana Komputer di STMIK Rosma Karawang tahun 2002-2005. Lalu lanjut kuliah Magister Komputer di STTI Benarif Indonesia 2005-2008 dan kembali kuliah untuk meraih gelar doktor di University Teknologi Malaysia, 2017-2022.
"Dan alhamdulillah sekitar dua minggu lalu, saya menjadi guru besar dan sudah tercatat di Kemdiktisaintek RI," katanya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| Kebut Pembentukan Koperasi Merah Putih, Pemkab Karawang Kolaborasi Kejaksaan |
|
|---|
| Dorong Petani Jamur Go Digital, UBP Karawang Luncurkan Aplikasi Srijamur Merang |
|
|---|
| Juru Parkir di Karawang Menangis Haru usai Dibebaskan, Dijerat Hukum karena Warisan Satwa Dilindungi |
|
|---|
| Remaja di Cikarang Tewas Dibacok Teman Sekolah, Begini Kronologinya |
|
|---|
| Rail Clinic Hadir di karawang, Puluhan Siswa SD Ikut Pemeriksaan Mata Gratis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.