Viral Medsos

Netizen Geger, WNA Israel Punya KTP Cianjur, Ini Reaksi Erick Thohir di Bidang Olahraga

Publik sedang heboh oleh kabar ada WNA Israel yang punya KTP Cianjur. Apa benar demikian?

Editor: Valentino Verry
Hotmagz
ILUSTRASI KTP - Masyarakat dikejutkan oleh kabar ada WNA Israel yang punya KTP Cianjur, Jawa Barat. Menurut pejabat setempat, itu KTP palsu. 

Sikap tegas Indonesia yang memang tak memiiki hubungan diplomatik Israel kemudian memicu respons Komite Olimpiade Indonesia, IOC, Rabu (22/10/2025). 

TENANG - Menpora Erick THohir bersikap tenang atas larangan IOC soal atlet Indonesia berakncah di dunia, akibat menolak kedatangan atlet Israel mengikuti Kejuaraan Dunia Gymnastik.
TENANG - Menpora Erick THohir bersikap tenang atas larangan IOC soal atlet Indonesia berakncah di dunia, akibat menolak kedatangan atlet Israel mengikuti Kejuaraan Dunia Gymnastik. (Tribunnews/Abdul Majid)

Dalam putusan itu disebutkan bahwa IOC menyerukan kepada federasi olahraga internasional agar tidak menyelenggarakan kegiatan apa pun di wilayah Indonesia. 

Indonesia disebut juga tidak bisa melanjutkan pengajuan diri untuk jadi tuan tumah ajang olahraga yang dipayungi IOC semodel Olimpiade dan Youth Olympic Games. 

“Banyak negara juga sedang menghindar daripada pertemuan-pertemuan seperti itu,” ujarnya. 

“Nah, posisi kita juga pasti kalkulatif bila ada pertemuan (dengan atlet Israel) seperti itu kan,” imbuhnya. 

“PB-PB harus punya visi yang sama, misi yang sama. Terlepas kita membela mengibarkan bendera Merah Putih tetapi tentu politik dan olahraga secara keseluruhan kita harus sama road map-nya," tuturnya. 

Menurut Erick, putusan IOC tersebut bukanlah kiamat bagi olahraga Indonesia. 

"Tentu dari surat IOC tersebut jangan sampai kita multitafsir. Jangan sampai seakan-akan dunia olahraga kita berhenti total, kita tetap mendorong sesuai blueprint kita bagaimana olahraga menjadi bagian penting pembangunan karakter bangsa dan mengibarkan bendera merah putih di luar negeri," ucapnya.  

Menurut Erick, Indonesia tidak dibekukan dan masih bisa mengirim atlet untuk sejumlah kejuaraan. 

"Ini yang kita sama-sama, mohon dukungan media, jangan sampai seakan-akan kita dibekukan, tidak bisa mengirimkan atlet. Kami masih melakukan pengiriman atlet," ujar Erick. 

Kini, ia menyerukan pentingnya musyawarah mufakat untuk menemukan solusi dari persoalan ini. 

"Kita lihat juga sepertinya IOC memberikan ruang untuk kita bicara, bukan sekedar mengambil garis keras," tandasnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved