Malapraktik

Lansia Wafat Usai Operasi Bisul di RS Hastien Karawang, Ditemukan Kain Kasa di Perut, Malapraktik?

Dugaan malapraktik tetjadi di RS Hastien karawang, seorang lansia yang menderita bisul di area bokong, wafat usai dioperasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
kompas.com
ILUSTRASI - Dugaan malapraktik dokter terjadi pada seorang lansia di RS Hastien, Karawang, pekan lalu. Akibat tindakan operasi bisul, malah wafat. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Warga Kabupaten Bekasi digemparkan dengan beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit.

Dalam video itu terdapat kain kasa cukup panjang dan ditarik ketika hendak dimandikan.

Terkait hal ini  ada dugaan terjadi malapraktik oleh dokter operasi.

Malapraktik adalah kelalaian atau penyimpangan dari standar profesional yang berlaku, seperti dalam praktik kedokteran, yang dapat menyebabkan kerugian pada pasien atau klien. 

Istilah ini berasal dari bahasa Inggris "malpractice" yang berarti "praktik yang salah". 

Baca juga: Dugaan Malapraktik RSI Pondok Kopi Belum Ada Kesepakatan Damai

Untuk membuktikan malapraktik medis, umumnya harus ada hubungan profesional, kelalaian/kesalahan medis, kerugian atau cedera pada pasien, serta hubungan sebab-akibat langsung antara kelalaian dan kerugian tersebut. 

Korban diketahui bernama Mursiti (62), warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. 

Ia diduga menjadi korban kelalaian medis setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Baca juga: Pasien Diduga Korban Malapraktik dan Kehilangan 4 Jari Tangan usai Melahirkan, Ini Kata Rumah Sakit

Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan, peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke rumah sakit tersebut, Senin (6/10/2025).

Setelah diperiksa di ruang UGD, korban menjalani operasi pada Selasa (7/10) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sehari kemudian, Rabu (8/10), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

"Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10) di rumah," ujarnya.

Menurut keterangan adik korban, keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

Baca juga: Bukan Malapraktik, Pengobatan Ratih Raynada yang Lumpuh usai Operasi Caesar Ditanggung Pemkot Bekasi

Sebab, saat dibawa ke rumah sakit keluhannya ialah bisul pada bagian pantat.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih

Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastien telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Namun demikian, pihak medis menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan luka rencananya akan dijahit, Senin (13/10) ini.

“Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis, namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang.

Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malapraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang (11/10) di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr. Fahri Trisnaryan menjelaskan pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak di area bokong serta perut bawah, disertai demam.

Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas dengan nanah yang menyebar hingga rongga perut bawah.

“Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang memperberat kondisi infeksi," ujarnya. 

"Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik, luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” tuturnya.

Selama perawatan, pasien juga mendapat terapi antibiotik, pengendalian gula darah, dan perawatan luka. Kondisinya sempat membaik dengan demam hilang, nyeri berkurang, dan luka menunjukkan tanda penyembuhan. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved