Berita Nasional
Pemerintah Akan Robohkan Gedung Pesantren Al Khoziny, Dibangun Lagi Pakai APBN
Pemerintah akan merobohkan Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur usai insiden robohnya musala yang menewaskan 63 orang.
WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintah akan merobohkan Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur usai insiden robohnya musala yang menewaskan 63 orang.
Gedung Pesantren Al Khoziny akan dirobohkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk dibangun ulang sesuai dengan konstruksi yang aman.
Hal itu dipastikan Menteri PU Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU Jakarta seperti dimuat Kompas.com.
Kementerian PU tidak hanya akan melakukan revitalisasi, namun melakukan pembangunan ulang terhadap bangunan ponpes tersebut.
“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo.
Terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan ulang Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Kementerian PU masih melalukan perhitungan dengan para pihak terkait.
Terkait sumber anggaran, Menteri Dody mengatakan akan menggunakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun tidak menutup kemungkinan apabila ada bantuan dari pihak swasta.
“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah cuman dari APBN. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujar Dody
Dody menjelaskan semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, namun, karena musibah ini merupakan kondisi darurat, maka kementeriannya akan ikut andil.
Baca juga: Menteri Agama Turun Tangan Langsung Usut Robohnya Pesantren Al Khoziny
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” ujar Dody.
Sebelumnya pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025) dini hari.
Alat-alat berat sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hingga Selasa pagi ini sudah tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian.
Potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah rata dengan tanah.
Seluruh petugas pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan.
Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.