Berita Regional

Diduga Jadi Penyebab Penyebar Radioaktif, Ini Profil PT Peter Metal Technology

PT Peter Metal Technology (PMT) menjadi sorotan usai sembilan warga sekitar dinyatakan terpapar zat radioaktif.

Editor: Desy Selviany
TribunBanten
RADIOAKTIF-PT Peter Metal Technology di Cikande, Serang, Banten diduga jadi penyebab penyebaran Radioaktif 

WARTAKOTALIVE.COM - PT Peter Metal Technology (PMT) menjadi sorotan usai sembilan warga sekitar dinyatakan terpapar zat radioaktif.

Pasalnya radioaktif yang tersebar di Cikande, Kabupaten Serang, Banten itu diduga berasal dari limbah sebuah pabrik di sekitar.

Pemerintah pun saat ini telah menutup PT Peter Metal Technology (PMT) yang diduga menjadi awal paparan zat radioaktif Cesium-137.

Kebocoran radioaktif itu terendus setelah Amerika Serikat menolak udang yang dikirim oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS) yang letaknya hanya 3 km dari PT Peter Metal Technology.

Saat ditelusuri oleh pemerintah, diketahui radioaktif tersebut berasal dari PT Peter Metal Technology.

Lalu apakah itu PT Peter Metal Technology?

Dimuat TribunBanten PT Peter Metal Technology (PT PMT) merupakan perusahaan di kawasan industri Cikande yang bergerak di bidang peleburan besi.

Sementara PT BMS merupakan perusahaan yang memproduksi udang beku.

Dari situs lokercepat.id, PT PMT adalah perusahaan teknologi logam yang berbasis di Indonesia. 

Baca juga: Gubernur Banten Tanggapi Insiden Radioaktif Cesium-137, Tekankan Dukungan Pemerintah Pusat

Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan produksi berbagai produk logam berkualitas tinggi. 

Dengan komitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi pelanggan, PT Peter Metal Technology telah menjadi pemimpin dalam industri ini.

Perusahaan tersebut sempat membuka dua lowongan pekerjaan sebelum ditutup pemerintah. 

Dua lowongan pekerjaan tersebut yakni translator mandarin dengan tawaran gaji Rp10 hingga Rp15 juta dan tax accountant dengan gaji Rp15 juta hingga Rp20 juta.

Petugas keamanan PT PMT Samsul mengaku kaget sekaligus bingung setelah mengetahui adanya zat berbahaya tersebut di lingkungan kerjanya.

Kabar tersebut diketahui setelah adanya petugas dari Kementrian Lingkungan Hidup dan sejumlah Polisi mendatangi perusahaan tempatnya bekerja.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved