Pondok Pesantren Ambruk

Kisah Haru Haikal: Tetap Salat di Tengah Reruntuhan hingga Menolak Minum yang Bukan Haknya

Kisah Haru Haikal: Tetap Jalankan Salat di Tengah Reruntuhan hingga Menolak Minum yang Bukan Haknya

Editor: Joanita Ary
Instagram @BasarnasYogyakarta
SANTRI PONPES AMBRUK - Tim rescue melakukan proses evakuasi korban yang masih tertimpa dan terjebak akibat bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang santri yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, terpaksa diamputasi di bagian lengan kirinya, di mana proses amputasi dilakukan tim dokter di tengah reruntuhan bangunan agar bisa langsung mengeluarkan korban. 

WARTAKOTALIVECOM, Sidoarjo — Di balik reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, tersimpan kisah pilu yang menggetarkan hati.

Haikal, seorang santri kecil asal Probolinggo, menjadi saksi hidup dari musibah yang merenggut nyawa puluhan santri lain.

Selama tiga hari, ia terjebak di bawah timbunan bangunan yang ambruk, terhimpit oleh jasad dua sahabatnya.

Namun di tengah kegelapan dan sesak, Haikal justru memperlihatkan keteguhan iman yang sulit dipercaya, bahkan untuk orang dewasa sekalipun.

Kisah itu muncul dari cerita Haikal sendiri setelah berhasil dievakuasi tim penyelamat.

Tubuh mungilnya lemah, namun tutur katanya menyimpan kekuatan luar biasa.

Ia mengisahkan bagaimana dirinya dan beberapa temannya yang masih hidup di bawah reruntuhan berusaha tetap menegakkan salat berjamaah.

Malam itu, saat azan Isya seakan bergema hanya dalam ingatan mereka, Haikal membangunkan seorang temannya yang tergeletak di sampingnya.

“Ayo salat, ayo salat,” katanya sembari menepuk tubuh sahabatnya.

Sang teman masih sempat menjawab, “Siapa yang jadi imam?” Lalu tiba-tiba, ada yang memimpin bacaan salat, meski Haikal sendiri tak tahu siapa sosok yang mengimami di tengah kegelapan.

Namun, ketika waktu Subuh tiba, Haikal kembali mengajak sahabatnya untuk bangun.

Ia menepuk bahunya lagi. Kali ini tak ada jawaban.

Saat itulah, Haikal sadar, sahabatnya telah pergi untuk selamanya.

Di tengah derita dan rasa haus yang membakar tenggorokan, Haikal melihat dua botol air berada tak jauh darinya.

Namun ia memilih menahan diri. “Itu bukan hak saya,” katanya lirih kepada petugas setelah berhasil keluar dari reruntuhan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved