Pondok Pesantren Ambruk

Kisah Haru Haikal: Tetap Salat di Tengah Reruntuhan hingga Menolak Minum yang Bukan Haknya

Kisah Haru Haikal: Tetap Jalankan Salat di Tengah Reruntuhan hingga Menolak Minum yang Bukan Haknya

Editor: Joanita Ary
Instagram @BasarnasYogyakarta
SANTRI PONPES AMBRUK - Tim rescue melakukan proses evakuasi korban yang masih tertimpa dan terjebak akibat bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang santri yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, terpaksa diamputasi di bagian lengan kirinya, di mana proses amputasi dilakukan tim dokter di tengah reruntuhan bangunan agar bisa langsung mengeluarkan korban. 

Anak sekecil itu, dalam kondisi darurat sekalipun, masih memikirkan halal dan haram.

Cerita tentang Haikal menyebar cepat di antara para relawan dan warga sekitar.

Banyak yang tertegun, menyebut bahwa pendidikan di pesantren ini telah berhasil menanamkan nilai ketaatan dan keikhlasan mendalam pada para santrinya.

“Haikal menunjukkan bahwa iman bisa menjadi penopang terbesar, bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun,” kata seorang relawan yang ikut mengevakuasi.

Kini, Haikal dirawat dengan penuh perhatian.

Tubuhnya yang lemah masih berjuang pulih, namun suaranya tetap lirih menyebut doa dan syukur.

Kisahnya menjadi pengingat tentang kekuatan iman di tengah musibah, sekaligus pelajaran bagi banyak orang, bahwa ketabahan sejati sering lahir dari kepasrahan pada Yang Maha Kuasa.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved