Kecerdasan Buatan
100 Ribu UMKM Siap Hadapi Era Kecerdasan Buatan Lewat Program AIM ASEAN
program ini juga akan menggelar forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan dan para pakar.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebagai tulang punggung ekonomi Asia Tenggara, Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini wajib melek teknologi digital, terutama kecerdasan buatan (AI), agar semakin membuka peluang bagi sektor ini untuk tumbuh dan bersaing.
Untuk itu ASEAN Foundation meluncurkan program AI for MSME Advancement in ASEAN (AIM ASEAN) yang bekerja sama dengan sembilan organisasi dari negara-negara ASEAN dan menargetkan pelatihan AI bagi 100.000 pelaku UMKM di kawasan Asia Tenggara.
"Pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM. Materinya fokus pada penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan online, dan pengelolaan keuangan,” jelas Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation dalam keterangan pers, yang diterima Rabu (1/10/2025).
Menurut Srisangnam, pelatihan AIM ASEAN disusun dengan pendekatan praktis dan menyesuaikan konteks lokal masing-masing negara. Harapannya, para pelaku UMKM bisa langsung mengaplikasikan AI dalam operasional harian mereka untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Tak hanya pelatihan, program ini juga akan menggelar forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan dan para pakar. Tujuannya, membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM berbasis AI.
Baca juga: Terbukti Setubuhi Anak Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Divonis 9 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
"Program ini merupakan hasil kolaborasi ASEAN Foundation dengan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), serta didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB),” tambah Srisangnam.
Ia pun optimis, AIM ASEAN menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan UMKM menghadapi era digital sekaligus mendukung visi besar ASEAN Vision 2045 yaitu menciptakan ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan.
"Membantu UMKM memanfaatkan AI bukan hanya soal peningkatan efisiensi, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan jangka panjang di Asia Tenggara,” tegasnya.
Senada dengan itu, CEO AVPN Naina Subberwal Batra menyampaikan, transformasi tenaga kerja di era AI adalah tanggung jawab bersama, melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi berbasis dampak.
Baca juga: Guru dan Orang Tua di Bekasi Wajib Cicipi MBG Sebelum Dikonsumsi Siswa
"Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas dan sektor masing-masing. Ini penting agar pelatihan tetap relevan, inklusif, dan mudah diakses,” jelas Naina.
Naina mengatakan, setiap pekerja termasuk dari kalangan UMKM, harus punya kesempatan yang sama untuk mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Program AIM ASEAN berlangsung selama dua tahun dan merupakan bagian dari AI Opportunity Fund: Asia-Pacific Phase 2.
Program inisiatif tersebut juga telah mendapat dukungan resmi dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME) sebagai bagian dari strategi ASEAN untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil.
Baca juga: Shell Ogah Beli BBM Impor dari Pertamina, Juga Vivo dan BP-AKR, Karena Temukan Ini di Bahan Dasar
Selain membekali pemilik usaha dengan keterampilan AI yang bisa langsung diterapkan, AIM ASEAN juga diharapkan menjadi katalisator menuju ekonomi ASEAN yang lebih terhubung dan inklusif, sejalan dengan tujuan ASEAN Vision 2045.
Berikut daftar sembilan organisasi lokal dari negara anggota ASEAN yang terlibat dalam program ini:
● Brunei Darussalam: Big BWN Project
● Thailand, Vietnam, Kamboja: Kenan Foundation Asia
● Indonesia: KUMPUL Impact dan Kaizen Collaborative Impact
● Laos: XM Technovator (XMT)
● Malaysia: Universiti Teknologi PETRONAS – ASEAN Student Association (UTP-ASA)
● Myanmar: SMEHub Asia
● Filipina: Limitless Lab
● Singapura: Project Asia Data
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.