Banjir Bali

Korban Tewas Banjir Bali Bertambah Jadi 14 Orang, Dua Masih Hilang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir bandang disertai longsor melanda Provinsi Bali, korban tewas pun berjatuhan. Kondisi darurat ini membuat BNPB turun tangan.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
BANJIR BALI - Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk di wilayah Jembrana Bali terendam banjir pasca-hujan deras yang mengguyur sejak Senin (8/9/2025) malam hingga Rabu (10/9/2025). Dari peristiwa ini sementara ada 14 orang tewas, dua hilang. 

WARTAKOTALIVE.COM, BALI - Provinsi Bali saat ini sedang digoyang bencana yang sangat besar yakni berupa banjir bandang yang dipicu hujan deras.

Korban jiwa pun berjatuhan, mengingat banyak bangunan yang roboh tersapu banjir bandang.

Seperti diketahui, hujan deras sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025), membuat tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota.

Baca juga: Nana Mirdad Mewek Tembok Rumah Jebol dan Makam Kodi Lenyap Disapu Banjir Bali

Jumlah paling tinggi wilayah terdampak banjir berada di Kota Denpasar dengan 81 titik. 

Sedangkan di Kabupaten Gianyar terdapat 14 titik, di Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan 8 titik, Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik. Di Kabupaten Klungkung, banjir berdampak di Kecamatan Dawan. 

Sedangkan tanah longsor, sebanyak 12 titik terdapat di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar dan satu titik di Kabupaten Badung. 

Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak di masing-masing wilayah dengan bantuan BPBD Provinsi Bali dan BNPB. 

Baca juga: Cerita Patricia Gouw Merasakan Dampak Banjir saat Sedang Bangun Rumah Baru di Canggu Bali

Pusdalops BPBD kabupaten dan kota juga terus memutakhirkan pendataan di lapangan.

Data sementara per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 2 warga.

"Rincian korban meninggal di Kota Denpasar 8 jiwa, Kabupaten Jembrana 2 jiwa, Kabupaten Gianyar 3 jiwa dan Kabupaten Badung 1 jiwa," Kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., Kamis (11/9/2025).

Korban yang hilang sebanyak dua jiwa teridentifikasi di Kota Denpasar. 

Baca juga: Sampaikan Duka Cita atas Banjir di Bali dan NTT, Prabowo Subianto Instruksikan Penanganan Cepat

Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. 

BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar. 

Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara. 

Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat.  

BALI BANJIR BANDANG -- Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9/2025) malam menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, mulai dari Kabupaten Jembrana hingga Kota Denpasar.
BALI BANJIR BANDANG -- Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9/2025) malam menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, mulai dari Kabupaten Jembrana hingga Kota Denpasar. (Tribun Bali/Zaenal)

Mendukung pelayanan warga di pengungsian, BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit.

Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit. 

Berikut perkembangan banjir di Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025):

1. Warga Mengungsi

Sebanyak 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak banjir di Denpasar, Bali.

Warga terpaksa harus mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir.

Dikutip dari Tribun-Bali.com, rinciannya yakni meliputi: di Kabupaten Jembrana tercatat 85 jiwa mengungsi dengan penyebaran di sejumlah posko, di antaranya Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa. 

Sementara itu, di Kota Denpasar terdapat 108 jiwa mengungsi yang tersebar di SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, serta Banjar Dakdakan Peguyangan.

2. Pengungsi 

Sebanyak 48 orang masih mengungsi di Banjar Dakdakan, Kelurahan Peguyangan, Denpasar, Bali, pada Kamis (11/9/2025).

Kaling Banjar Dakdakan, Wayan Rustika Darma, mengatakan ada 75 pengungsi pada Rabu kemarin.

Namun, beberapa warga sudah pindah dan ada yang dijemput keluarganya.

"Sekarang masih 48 orang. Kemarin 75 orang sudah pindah beberapa," ungkapnya, Kamis, dilansir Tribun-Bali.com.

Menurutnya, untuk saat ini bantuan bagi pengungsi sudah mencukupi, termasuk petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan.

Ia mengatakan, jika ada bantuan bisa menyalurkan vitamin dan kompor untuk memasak mie instan. 

"Bantuan banyak, ada dari masyarakat sekitar, kapolsek, juga dari perusahaan," katanya.

"Kondisi warga sudah sehat. Ada dinas kesehatan yang melakukan pengecekan," imbuhnya.

"Kemarin ada kena paku sudah ditangani Puskesmas dan ada ke Wangaya," lanjut Rustika.

3. Pencarian Korban

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Nyoman Sidakarya menyampaikan berdasarkan data Basarnas terdapat enam korban yang masih belum ditemukan.

Ia mengatakan mungkin warga yang hilang tersebut masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Sebab, proses evakuasi masih terkendala sampah-sampah serta reruntuhan bangunan.

Titik fokus evakuasi akan dilakukan di lokasi-lokasi seperti Jalan Cokrominoto dan Jalan Hassanudin.

Sementara itu, tentang korban rumah ambruk di Bantaran Tukad Badung Jalan Hasanudin, masih terus dilakukan pemantauan.

“Kita akan terus menggali ya, terus menggali, kita akan bersama dengan Sardok, juga dengan Sabara Brimob, bahkan mengeluarkan juga dengan anjing pelacaknya juga besok."

"Ya mudah-mudahan apa yang kita laksanakan, apa yang kita lakukan, kita akan membuahkan hasil besok dalam pencarian,” ungkap Sidakarya, Kamis, masih dari Tribun-Bali.com.

Pernyataan Gubernur Bali

Wayan Koster mengaku kewalahan menangani bencana alam banjir di Bali setelah efisiensi anggaran atau pemotongan dana transfer yang dikurangi 24 persen.

“Nanti setelah arahan dari Bapak Kepala BNPB apa yang kita akan tangani sendiri dengan kemampuan anggaran yang kita miliki karena memang Bali mengalami kesulitan fiscal dengan dana transfer dikurangi 24 persen,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Banjir di Provinsi Bali bersama BNPB, di Kerta Sabha, Rabu, dikutip dari Tribun-Bali.com.

“Bupati Badung, Gianyar, Denpasar bisa ditangani dengan cepat, jangan lama-lama,” tambahnya.

Ditanya mengenai penyebab banjir, Koster mengatakan, hulu Tukad Badung cukup panjang, sehingga pada saat terjadi curah hujan sangat tinggi akan menimbulkan masalah banjir.

Sementara itu, Koster mengatakan pedagang Pasar Kumbasari terdapat sekitar 200 pedagang. 

Karena barang dagangan para pedagang banyak yang hanyut dan rusak, maka Pemerintah akan mengganti rugi.

Koster meminta kepada Wali Kota Denpasar untuk menghitung berapa total kerugian masyarakat.

Kemudian, bangunan yang roboh dan rusak akan direhabilitasi.

“Baik ganti rugi material barang-barang dagangan dan bangunan yang akan didanai dari sharing APBD Provinsi dan Kota Denpasar."

"Jadi semuanya akan diganti rugi. Saya minta Pak Wali Kota menghitung semuanya, sehingga dengan demikian pedagang setelah situasinya kondusif bisa berjualan lagi,” paparnya.


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved