Berita Nasional
Diundang Gibran, Riska Amelia Pastikan Dirinya Ojol Beneran, Muka Glowing karena Pakai Sunscreen
Riska Amelia mengaku sudah menjadi ojek online sejak 2016 lalu dan sudah beberapa kali berganti perusahaan tempatnya menjadi mitra.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR — Riska Amelia (29) dan Arief (50) menjadi dua orang pengemudi ojek online (ojol) yang diundang oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka ke Istana Negara beberapa hari lalu.
Namun, perawakan ojol yang nampak bersih dan menggunakan sepatu mahal, membuat banyak netizen meragukan para ojol yang diundang tersebut.
Ditemui di IRTI Monas, Gambir, Jakarta Pusat, saat aksi damai Sejuta Mawar Kebaikan pengemudi ojek online, Riska berbagi cerita kepada Warta Kota.
Dia mengaku sudah menjadi ojek online sejak 2016 lalu dan sudah beberapa kali berganti perusahaan tempatnya menjadi mitra.
Saat diundang Gibran, ia baru saja membuka aplikasinya untuk menfapatkan penumpang.
Baca juga: PSI Klarifikasi ke Tim Prabowo soal Video Pertemuan Jokowi-Gibran: Bukan untuk Galang Massa Demo
"Saya posisi lagi on beat di daerah Roxy Mas, saya di call sama orang Grab dan memang enggak sembarangan diundang sih, karena memang saya juga (dilihat dari) tarikan saya, pendapatan saya, akun saya juga," kata Riska saat ditemui di lokasi, Selasa.
Saat ditanya terkait netizen yang meragukannya, dia mengaku hal tersebut sudah biasa.
Riska justru mempertanyakan mengapa netizen mempertanyakan dirinya yang merupakan pekerja lapang, tetapi bisa menjaga penampilannya.
"Memang enggak boleh ojol mukanya putih? Kan kita ojol juga harus menjaga penampilan," kata Riska.
"Dan emang kan di sana juga lighting lampunya kak. Mereka kan enggak tahu muka dari efek handphone atau gimana, makanya muka saya terlalu putih," imbuhnya.
Diakui oleh Riska, setiap hari usai menarik ojol, dia selalu merawat dirinya dengan cara menggunakan masker.
Baca juga: Sopir Ambulans yang Dihajar Polisi saat Evakuasi Korban Demo Ricuh di Solo Alami Pembengkakan Otak
Dia juga rutin mengoleskan sunscreen untuk menjaga kelembaban kulitnya.
Sehingga, kulitnya nampak lebih bercahaya.
"Langsung ke istana habis itu (setelah diminta pihak Grab)," ungkap Riska.
Sementara itu, Arief menyebut jika hal yang dibahas dalam pertemuan bersama Gibran adalah terkait tuntutan atau proses hukum terhadap para tersangka kasus Affan Kurniawan agar ditindak tuntas.
"Dan langsung dapet jawaban dari Pak Wapres bahwa kasus itu akan disusut tuntas dan secara transparan," jelas Arief.
Selain itu, Arief bercerita jika ia juga mebgajukan agar status mitra ojol bisa diketahui dan disahkannoleh negara.
Sebab selama ini, para ojol tak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.
"Jadi didorong itu supaya negara mengakui lah status kemikraan kita. Bukan lagi kita mau dialihkan jadi pekerja atau karyawan atau UMKM," pungkasnya.
Maxim Indonesia buka suara
Maxim Indonesia selaku pihak penyedia transportasi daring memastikan bahwa dua perwakilan pengemudi ojek online yang bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, merupakan mitra resmi Maxim.
Kedua mitra resmi Maxim yang bertemu dengan Wapres bernama Nurdin (48) dan Sutrisno Nugroho (36).
Seperti diketahui, Wapres Gibran melakukan pertemuan dengan sejumlah pengemudi ojek online di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Minggu (31/8/2025) lalu.
"Kami menyampaikan bahwa mitra pengemudi yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah pengemudi resmi yang terdaftar di platform Maxim dan aktif melayani masyarakat," ujar Public Relations Specialist Maxim Arkam Suprapto dalam keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).
Arkam mengatakan, pertemuan perwakilan mitra ojol dari seluruh aplikasi dengan Wapres, merupakan agenda resmi atas arahan Kantor Wakil Presiden.
"Tujuannya adalah untuk berdialog mengenai kondisi di lapangan sekaligus menyerap masukan yang disampaikan pribadi secara langsung oleh para pengemudi," ungkapnya.

Adapun, kehadiran perwakilan mitra ojol sebagai tamu undangan merupakan hasil kesepakatan dan inisiatif mitra pengemudi sendiri dalam kapasitasnya sebagai perwakilan.
Arkam juga menegaskan, bahwa Maxim selalu berupaya untuk menyelesaikan berbagai isu dan tantangan dengan cara yang damai dan beradab.
Maxim secara rutin mengedukasi seluruh mitra pengemudi tentang pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari aksi yang dapat berujung pada anarki dan menimbulkan korban jiwa.
"Kami percaya bahwa dialog yang membangun adalah langkah terbaik untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan," ujar Arkam.
Selain itu, Maxim akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, termasuk pemerintah dan para mitra pengemudi.
"Kami terbuka untuk berdiskusi dengan semua instansi pemerintah terkait, demi kemajuan bersama," tandas Arkam.
Penjelasan Goto
Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Ade Mulya mengatakan bahwa pengemudi ojol yang bertemu dengan Gibran adalah benar mitranya.
Pengemudi ojol tersebut bernama Mohamad Rahman Tohir atau akrab disapa Cang Rahman dan aktif sejak 2015.
"Kami pun ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015," katanya Selasa, (2/9/2025).
Ade mengatakan pihaknya dihubungi oleh Kantor Wakil Presiden pada Sabtu (30/8/2025) lalu untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol dari seluruh aplikasi dalam dialog bersama Wapres.
"Kami sangat mengapresiasi setiap undangan resmi yang ditujukan kepada mitra driver," ungkapnya.
"Karena dengan demikian, kami bisa memastikan mitra yang hadir benar benar mitra aktif kami, yang sehari-hari bekerja, terlibat dalam komunitas, dan dipercaya oleh rekan-rekannya," katanya.
Baca juga: Kerusuhan Bikin Orderan Sepi, Polres Karawang Salurkan Beras kepada Ratusan Ojol
Sementara itu Rahman Thohir menjelaskan bahwa dirinya adalah benar seorang pengemudi ojol dari Gojek.
Ia mengaku menjadi salah satu dari delapan pengemudi ojol yang mendapat kesempatan berdialog dengan Wakil Presiden.
"Saya bergabung dengan Gojek dari tahun 2015, jadi saya memang driver asli. Saya mengenyam pendidikan adalah sarjana hukum di Universitas 17 Agustus 1945," kata Rahman Thohir kepada media, Selasa (2/9/2025).
Selain itu di hadapan awak media, Rahman juga menilai adanya ketidakadilan dalam narasi yang berkembang di media sosial saat ini.
Menurut Rahman jangan mendeskreditkan pengemudi ojol hanya karena memiliki kemampuan untuk berbicara dengan baik di depan publik.
"Narasi yang beredar sekarang seolah-olah kami tidak berhak menggunakan kata-kata yang sifatnya intelektual seperti eskalasi atau edukasi. Perlu diketahui bahwa pengemudi ojol ini tidak hanya terdiri dari orang-orang yang lulusan SD, SMP atau SMA, tapi ada banyak juga yang merupakan lulusan S1 dan S2," ungkap Rahman.
Ia juga menimpali sejumlah narasi di media sosial yang menyebut bahwa pengemudi ojol yang hadir bertemu Gibran tidak mewakili komunitas ojol tertentu.
Bahkan ada tudingan yang menyatakan mereka sebagai intel, lantaran menggunakan istilah yang lekat dengan dunia militer.
"Mengenai penggunaan kata-kata seperti taruna, itu hal yang lumrah dalam dunia perojolan. Taruna ini menunjukkan satu anggota komunitas yang tidak punya jabatan. Jadi disebut oleh para ketua komunitas sebagai taruna, bukan karena terkait dengan kemiliteran atau institusi tertentu," jelas Rahman.
Baca juga: Maxim Indonesia Pastikan Perwakilan Pengemudi Ojol yang Temui Wapres Gibran Adalah Mitra Resmi
Sebelumnya Rahman menceritakan pertemuan dengan Gibran di Istana Wapres turut dihadiri para perwakilan pengemudi ojol dari Gojek, Grab, Maxim, hingga inDrive.
Ia menyebut, Gibran merespons baik terhadap harapan yang disampaikan, khususnya dalam rangka menciptakan situasi kondusif pasca aksi demonstrasi yang terjadi.
"Alhamdulillah, (dalam) pertemuan tadi lebih banyak kita yang meminta, mengajukan aspirasi kepada Pak Wapres dan alhamdulillah kita sefrekuensi ya untuk permasalahan yang saat ini sedang terjadi," ungkapnya, dikutip dari Instagram @setwapres.ir, Selasa (2/9/2025).
Lebih lanjut, Rahman menyampaikan para pengemudi ojol mengharapkan pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi dinamika yang terjadi di tanah air, khususnya gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah.
Rahman lalu minta kepada pihak pemerintah untuk lebih cepat, untuk mengkondisikan situasi pasca-demo besar-besaran.
"Karena terus terang, dengan [adanya unjuk rasa] beberapa hari ini kami teman-teman ojek online terganggu dalam mata pencaharian. Jumlah penumpang menurun, rasa was-was. Karena mengingat eskalasi semakin meningkat," ujarnya.
Rahman dalam pernyataan juga mengimbau kepada rekan-rekannya sesama ojol di berbagai daerah agar tidak terprovokasi.
"Kami juga sudah edukasi kepada para taruna di wilayah masing-masing atau terpancing isu provokatif mengenai unjuk rasa atau demo kemarin," ucapnya.
Terakhir Rahman menilai, pada dasarnya demo sah-sah saja dilakukan, tapi disayangkan apabila berujung dengan aksi anarkis.
Ia juga meminta proses hukum ditegakkan terkait tewasnya Affan Kurniawan, sehingga korban bisa mendapatkan keadilan.
"Itulah yang bisa meredam kemarahan teman-teman ojek online," tandasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Ini Isi RUU Perampasan Aset yang Mandek 17 Tahun di DPR RI |
![]() |
---|
Sejarah Panjang RUU Perampasan Aset yang Mandek 17 Tahun |
![]() |
---|
PSI Klarifikasi ke Tim Prabowo soal Video Pertemuan Jokowi-Gibran: Bukan untuk Galang Massa Demo |
![]() |
---|
Daftar Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Ludes Dijarah, Total Miliaran |
![]() |
---|
Temui Prabowo, Ex Anggota Tim Mawar Kopassus Imbau Rakyat Jaga Persatuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.