Berita Nasional

Tips Dedi Mulyadi Agar Mahasiswa Tidak Disusupi Anarko Saat Unjuk Rasa

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan tips dan trik agar demo mahasiswa tidak mudah disusupi oleh para anarko

Editor: Desy Selviany
Tribun Bekasi/Rendy Rutama Putra
FLYOVER BEKASI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) saat ditemui di kawasan Kalimalang, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (21/8/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan tips dan trik agar demo mahasiswa tidak mudah disusupi oleh para anarko yang sengaja mencederai aksi unjuk rasa

Tips itu diberikan Dedi Mulyadi usai dugaan penyerangan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) oleh pihak kepolisian pada Senin (1/9/2025) malam. 

Dedi Mulyadi pun bertemu dengan sejumlah rektor di Bandung, Jawa Barat usai viralnya dugaan penyerangan aparat terhadap kampus di Bandung. 

Aparat pengamanan diduga beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah kampus.

Namun aparat berdalih bahwa penembakan gas air mata itu lantaran mahasiswa terus menghujani aparat dengan bom molotov. 

Dedi Mulyadi pun tidak mau berpihak kepada siapapun. Mantan Bupati Purwakarta itu memilih untuk mempercayai kedua sisi baik aparat dan mahasiswa

Namun kata Dedi Mulyadi, sebagai mantan aktivis dia memang paham betul bahwa unjuk rasa kerap disusupi oleh anarko yang ingin mendiskreditkan aksi unjuk rasa

Maka kata Dedi Mulyadi tipsnya ialah mahasiswa harus memiliki kode-kode khusus antarsesama agar tidak mudah disusupi oleh perusuh. 

Sehingga apabila ada massa yang tidak memahami kode-kode tersebut maka bisa langsung diambil alih dan dikeluarkan dari barisan aksi. 

“Kan ada manajemen pengelolaan demonstrasi ya, karena saya dulu aktivis jadi tahu, kemudian mereka biasa ter barikade, punya ciri-ciri, punya kode-kode jadi ketika ada penyusup langsung diambil alih dan dikeluarkan,” saran Dedi Mulyadi. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Dilempari Mahasiswa Ketika Redam Massa Aksi di Bandung

Hal ini kata Dedi Mulyadi yang harus menjadi pekerjaan rumah (PR) para mahasiswa saat ini agar orang-orang yang hendak berbuat kriminal tidak ada ruang untuk memanfaatkannya. 

Jangan sampai kata Dedi niat yang tulus justru terciderai dengan aksi anarkis yang dilakukan para penyusup. 

“Nah jadi manajemen demonstrasinya harus terlatih dengan baik, jadi orang-orang yang berniat berbuat kriminal itu tidak punya ruang untuk memanfaatkan orang-orang yang punya pikiran jernih dan cerdas dengan provokasi yang mereka lakukan,” ujar Dedi. 

Selain itu diharapkan aksi unjuk rasa juga hanya berlangsung hingga pukul 18.00. 

Sebab unjuk rasa di malam hari memiliki potensi besar untuk disusupi perusuh. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved