Demo
Setelah Ahmad Sahroni, Erwina Hutagulung Kini Singgung Deddy Sitorus, Ada Apa?
Viral pernyataan diaspora Salsa Erwina Hutagulung yang sempat menyinggung Ahmad Sahroni, kini Deddy Sitorus dari PDIP juga ikut disenggol.
Ya, beberapa waktu lalu sempat viral ucapan Deddy Sitorus yang menyebut tunjangan rumah Rp 50 juta untuk anggota DPR adalah hal wajar.
Tak cuma itu, Deddy pun menyinggung soal gaji DPR yang tak bisa dibanding-bandingkan dengan rakyat.
Namun dalam redaksi kata-katanya, Deddy menyebut rakyat dengan tambahan jelata.
"Anda mencampur adukan masalah, Ketika Anda membandingkan DPR dengan rakyat jelata, katakan tukang becak atau buruh, di situ Anda sesat logika," ucap Deddy Sitorus kepada presenter metro tv news Zilvia Iskandar.
Ucapan Deddy Sitorus itu sontak memicu kemarahan masyarakat di media sosial.
Karenanya kini setelah Sahroni dinonaktifkan oleh partainya, Salsa mendesak agar PDIP melakukan hal serupa.
"PDI Perjuangan, hari ini kita udah melihat beberapa anggota yang pernah berlaku arogan dan menyakiti masyarakat sudah dinonaktifkan oleh partai masing-masing. Tapi sampai saat ini kita masih menunggu bagaimana dengan jawaban kalian terhadap anggota-anggota kalian yang pernah menghina rakyat?" ungkap Salsa Erwina dalam postingannya di Instagram, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (1/9/2025).
Salsa rupanya sangat kesal dengan ucapan Deddy yang menyebut rakyat sebagai kaum jelata.
"Terutama dan paling utama adalah juara dunia manusia paling arogan sedunia yang tidak mau disamakan dengan rakyat jelata yang ngasih dia makan. Jadi, kapan kalian akan segera mengambil tindakan tegas?" pungkas Salsa.
"Semoga kalian pernah dengar ya slogan save the best for the last. Karena kalian lumayan terlambat dalam memberikan aksi, semoga dalam memberikan aksi, kalian muncul, kualitas yang kalian berikan sebagai respon adalah yang terbaik," sambungnya.
Diungkap Salsa, ia ingin agar PDIP bisa bertindak tegas dibanding partai lainnya.
Yakni Salsa berharap agar PDIP memecat Deddy Sitorus.
"Kita bisa belajar dari post sebelumnya, klarifikasi sebelumnya yang diberikan partai politik, lumayan tidak tegas dalam kata-kata dengan kata-kata menonaktifkan, itu enggak terlalu transparan, dan enggak jelas apa artinya. Menonaktifkan di mana, apa fasilitas-fasilitas yang sudah hilang, sampai kapan dinonaktifkan, apakah sama dengan dipecat dan lain-lain?" ungkap Salsa.
"Jadi kita berharap karena kalian sudah merespon paling lama, semoga kalian datang dengan respon yang sangat tegas, pecat sebagai anggota parlemen, pecat sebagai anggota parpol, diharamkan pernah masuk lagi ke partai politik. Yang tegas, yang jelas, yang transparan, yang tidak normatif yang membuat masyarakat bertanya-tanya lagi apa ini artinya dinonaktifkan," sambungnya.
"@pdiperjuangan yuk bisa yuk, yang tegas lugas jelas dan pastikan semua yang menyakiti hati rakyat di PECAT. Kan instruksi sudah jelas dari Presiden dan Ketua Partai udah mendukung," tulis Salsa.
7 Titik Lokasi Demo Senin 1 September yang Digelar di Jakarta Pusat |
![]() |
---|
Antisipasi Demo DPR RI Hari Ini Rusuh, Polres Jakpus Pertebal Personel Keamanan hingga 5.369 Orang |
![]() |
---|
Warga Tangsel Jadi Provokator, Catut Nama Anggota TNI Untuk Serang Mako Brimob Cikeas |
![]() |
---|
PAN, NasDem dan Golkar Kenai Sanksi Kader Mbalelo, Pengamat Beri Apresiasi |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Selama Demo Berlangsung, Pramono Pilih Bersikap Hati-hati dan Empati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.