Demo
Pemuda Lintas Iman Desak DPR dan Pemerintah Dengarkan Aspirasi Rakyat
Organisasi Pemuda Lintas Iman turut menyikapi rangkaian aksi demonstrasi yang berlangsung di sejumlah daerah
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kericuhan yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat berbagai pihak bersuara.
Organisasi Pemuda Lintas Iman turut menyikapi rangkaian aksi demonstrasi yang berlangsung di sejumlah daerah dengan menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada para korban.
Termasuk mereka yang mengalami luka-luka dan bahkan sampai meninggal dunia.
Organisasi tersebut terdiri dari para pimpinan lintas organisasi kepemudaan, yakni Dzulfikar Ahmad Tawalla (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah) dan Addin Jauharuddin (Ketua Umum GP Ansor).
Lalu Stefanus (Ketua Umum PP Pemuda Katolik), Sahat Martin Philip Sinurat (Ketua Umum DPP GAMKI), Kris Tan (Ketua Umum Pemuda Konghucu).
Baca juga: Sam Aliano Prihatin Demo Rusuh, Bikin Indonesia Menakutkan Seperti Film Horor
Kemudian Putu Yoga Saputra (Ketua Umum Pemuda Peradah), Wiryawan (Wakil Ketua Umum Pemuda Gemabudhi), Masri Ikoni (Ketua Umum Pemuda GPII), dan Ahmad Nawawi (Ketua Umum Pemuda Mathla'ul Anwar).
Sahat Sinurat menegaskan, pemerintah dan DPR perlu mendengarkan suara rakyat guna mencegah terulangnya kericuhan serupa.
“Dengar tuntutan rakyat serta evaluasi setiap kebijakan dan program pemerintah yang dinilai merugikan serta membebani masyarakat,” ujar Sahat dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
Organisasi ini juga mendesak pimpinan partai politik untuk mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR maupun pengurus partai yang mengeluarkan pernyataan provokatif dan menyakiti perasaan publik.
Mereka meminta agar para kader partai lebih berhati-hati dalam berbicara serta menunjukkan empati terhadap persoalan rakyat.
Baca juga: Surya Paloh Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, ini Profilnya
Stefanus, yang akrab disapa Gusma, menambahkan seruan kepada masyarakat agar tetap menjaga ketertiban saat menyampaikan aspirasi.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas saat menyuarakan aspirasi kepada pemerintah, serta tidak terprovokasi melakukan aksi anarkis seperti perusakan, pembakaran, dan penjarahan,” ujar Gusma.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh isu-isu provokatif yang menyentuh sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), yang dikhawatirkan dapat memicu konflik seperti kerusuhan Mei 1998.
Dzulfikar Ahmad Tawalla menambahkan bahwa aparat keamanan perlu bertindak secara terukur dalam menjaga unjuk rasa.
“Kami meminta Polri dan TNI menjaga keamanan secara profesional, tidak represif terhadap aksi damai, serta menindak tegas pelaku anarkisme yang memicu kerusuhan,” kata Dzulfikar.
Kerja Bakti Massal di 3 Titik Kawasan Jakarta Selatan Bersihkan Sisa Demonstrasi |
![]() |
---|
Surya Paloh Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, ini Profilnya |
![]() |
---|
Pascademo Pemprov DKI Berlakukan Tarif Transjakarta Rp 1 hingga 7 September |
![]() |
---|
9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya Ditangkap, Polisi Amankan Barang Bukti |
![]() |
---|
Foto-foto Warga Pereteli Bangkai Mobil yang Dibakar Massa di Jalan Matraman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.