Hendropriyono Temui Presiden Prabowo, Ungkap Dalang Demo Rusuh, Pagi ini Massa Numpuk di Senen

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rakyat Indonesia dihantui peristiwa kelam Mei 1998, kembali terjadi saat ini.

Demo buruh yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa bisa jadi pemicu amarah rakyat Indonesia.

Korban jiwa yang dimaksud adalah Affan Kurniawan (21), seorang driver ojek online (ojol).

Affan tewas mengenaskan, dilindas oleh mobil taktis Brimob saat demo di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam WIB.

Baca juga: Affan Kurniawan Dilindas Brimob, Mahasiswa Tuntut Kapolri dan Kapolda Metro Dicopot

Terkait demo besar yang saat ini terjadi, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono menemui Preiden Prabowo Subianto, kemarin siang.

Dia mengaku tahu siapa dalang dari aksi demo yang cukup keras ini.

Menurut Hendropriyono, dalang tersebut adalah orang dari luar negeri, namun memiliki kaki tangan di Indonesia. 

"(Dalangnya) Dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam," ujar Hendropriyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Terlindas Mobil Rantis Polisi, IPW: Ada Pelanggaran Prosedur

"Dan saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi pada waktunya nanti harus dibuka," sambungnya. 

Hendropriyono menyebut dari pengalamannya, ia tahu ada pihak yang menunggangi demo di sekitaran Kompleks Parlemen, Jakarta. 

Ia menyebut, nama dalang tersebut suatu saat akan diungkapnya. Hendropriyono, 

"Saya tidak lebih pintar. Tapi saya mengalami semua. Dan ini ada yang main gitu. Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang main. Itu dari sana," ujar Hendropriyono. 

Meski tak mengungkap nama, Hendropriyono memberikan petunjuk bahwa tokoh tersebut bukan seorang negarawan atau non-state actor. 

Baca juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Istana Kepresidenan Atensi Khusus

Namun, sosok tersebut memiliki pengaruh besar terhadap pembuatan kebijakan di negara tempat mereka tinggal. 

Tujuan tokoh tersebut adalah berniat menjajah dengan cara lain dan menyebabkan demokrasi semakin kacau.