BBM Etanol

Bahlil Akan Wajibkan BBM Mengandung Etanol Minimal 10 Persen, Ini Respon Masyarakat yang Beragam

Bahlil Akan Wajibkan BBM Mengandung Etanol Minimal 10 Persen, Ini Respon Masyarakat yang Beragam

Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
RESPON BBM ETANOL - Pemerintah berencana menjalankan proyek BBM bioethanol 10 persen (E10) dalam 2-3 tahun ke depan, karena saat ini, kadar etanol pada BBM yang dijual oleh Pertamina hanya 3,5 persen. Penambahan itu akan diwajibkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemerintah berencana menjalankan proyek BBM bioethanol 10 persen (E10) dalam 2-3 tahun ke depan.

Saat ini, kadar etanol pada BBM yang dijual oleh Pertamina hanya 3,5 persen.

Penambahan itu akan diwajibkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Rencana Pemerintah Tambahkan 10 persen Etanol Dalam BBM Direspon Beragam Oleh Masyarakat

Menurut bahlil, BBM E10 itu diklaim lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Pasalnya, etanol merupakan alkohol yang berasal dari bahan nabati seperti tebu atau singkong.

Meskipun demikian, respon beragam disampaikan masyarakat terkait hal ini.

Pasalnya meskipun diklaim organik, ada dampak lain juga yang ditimbulkan dari pencampuran etanol untuk BBM

Pengendara motor bernama Mahendra (33) mengaku tak punya pilihan lain, terlebih setelah BBM dari SPBU swasta kian langka lantaran mereka menolak bekerja sama dengan Pertamina.

Padahal, Mahen sendiri, terbiasa mengisi bahan bakar untuk motornya yang berjenis Supra X tahun 2015 itu, ke SPBU swasta.

"Dengan bertambahnya biaya harga-harga kebutuhan pokok dan adanya isu etanol dalam SPBU, pemerintah itu harusnya secara terbuka menggandeng pihak peneliti dari akademisi dan praktisi untuk betul-betul mencari tahu apa manfaat dari kandungan etanol tersebut," kata Mahen kepada Warta Kota, Kamis (9/10/2025).

"Setelah mencari tahu, umumkan kepada publik sejelas-jelasnya. Dan jangan langsung, jangan langsung pakai kepada publik, tapi uji coba dulu," imbuhnya.

Menurutnya, uji coba tersebut harus dilakukan dari tingkat pemerintahnya dulu agar masyarakat percaya.

Misalnya, untuk mobil-mobil dinas dan lain sebagainya.

Baca juga: Bakal Diwajibkan Pemerintah, Ini Dampak Etanol 10 Persen untuk Kendaraan​​​​​​​​​​​​​

"Ada enggak efek sampingnya? Kalau misalnya semuanya aman, baru ke publik. Dan harganya juga disesuaikan gitu. Jangan sampai mencekik juga," kata Mahen.

Namun, Mahen mengaku saat ini membeli BBM dari Pertamina karena terpaksa. Ia hanya mengkhawatirkan efek jangka panjang uang mungkin timbul akibat hal ini.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved