Makan Bergizi Gratis

Aksi Emak-emak Suarakan Penolakan Program MBG di Monas

Ratusan warga yang mayoritas terdiri dari kaum ibu menggelar aksi damai tolak MBG di Monas

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
AKSI EMAK-EMAK TOLAK MBG -- Ratusan warga yang mayoritas terdiri dari kaum ibu atau yang kerap disebut “emak-emak” menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas) Pintu Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA -- Ratusan warga yang mayoritas terdiri dari kaum ibu atau yang kerap disebut “emak-emak” menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas) Pintu Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Mereka menuntut pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejak awal digadang sebagai solusi penanganan stunting.

Massa yang tergabung dalam Koalisi Warga Tolak Proyek Makan Bergizi Gratis menilai program ini justru menimbulkan masalah baru di lapangan.

Sepanjang perjalanan menuju titik aksi, mereka menyerukan yel-yel “Tolak MBG” yang menggema di area sekitar Monas.

Salah satu perwakilan massa menyampaikan bahwa MBG bukan lagi sekadar program yang bermasalah dari sisi teknis, tetapi sudah berubah menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah daerah yang ditunjuk sebagai pelaksana.

“Program ini telah memakan banyak korban. Apa yang disebut solusi stunting justru berubah menjadi sumber masalah serius,” ujarnya.

Koalisi menilai, pelaksanaan MBG selama ini carut-marut, mulai dari pengadaan bahan pangan hingga distribusi ke sekolah-sekolah.

Mereka menyoroti tidak adanya mekanisme pengawasan yang jelas, sementara pelaksana di lapangan kerap dipaksa bekerja di luar kapasitas.

Kondisi ini, menurut mereka, tidak hanya merugikan peserta didik tetapi juga menekan tenaga pengajar yang harus ikut terlibat tanpa persiapan memadai.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah spanduk bernada protes, di antaranya bertuliskan “Evaluasi MBG Sekarang Juga” dan “Stop Jadikan Anak Didik Sebagai Korban.”

Aksi yang berlangsung tertib ini mendapat pengawalan aparat kepolisian sejak awal hingga bubar.

Gelombang kritik terhadap MBG bukan kali ini saja muncul.

Sebelumnya, sejumlah guru, kepala sekolah, hingga organisasi masyarakat sipil juga menyuarakan keberatan terhadap pola pelaksanaan program tersebut.

Pemerintah sendiri hingga kini masih tetap mempertahankan MBG sebagai salah satu program unggulan, meski desakan evaluasi semakin kuat.

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved