Berita Nasional

Perhitungan Gus Nadir Jika Anggaran MBG Rp 1,2 Triliun per Hari Dialihkan ke Sektor Strategis

Hitung Anggaran MBG yang Tembus Rp 1,2 Triliun per Hari, Gus Nadir Hitung Simulasi Pemanfaatan Anggaran MBG untuk Berbagai Sektor Strategis

Editor: Dwi Rizki
Instagram @nadirsyahhosen_official
MBG - Akademisi dan cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Prof. Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir, menyoroti besarnya dana tersebut dan mengajak masyarakat untuk membayangkan alternatif pemanfaatannya. Melalui akun Instagram pribadinya, @nadirsyahhosen_official pada Kamis (25/9/2025), Gus Nadir menyampaikan simulasi perhitungan atas anggaran harian MBG jika dialihkan ke sektor strategis. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tembus Rp1,2 triliun per hari mengundang perbincangan publik. 

Akademisi dan cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Prof. Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir, menyoroti besarnya dana tersebut dan mengajak masyarakat untuk membayangkan alternatif pemanfaatannya.

Melalui akun Instagram pribadinya, @nadirsyahhosen_official pada Kamis (25/9/2025), Gus Nadir menyampaikan simulasi perhitungan atas anggaran harian MBG jika dialihkan ke sektor strategis. 

Ia tidak serta-merta menolak program tersebut, namun menilai perlunya refleksi lebih luas mengenai prioritas pembangunan nasional.

“Coba bayangkan, Rp1,2 triliun per hari. Dalam satu bulan, itu sudah Rp36 triliun. Kalau kita arahkan ke sektor lain, dampaknya bisa sangat besar,” tulisnya.

Seperti di bidang Pendidikan. 

Jika dana sebesar Rp1,2 triliun difokuskan untuk pendidikan, menurut Gus Nadir, maka sekitar 240.000 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dapat dibiayai kuliahnya selama satu tahun penuh. 

Dengan asumsi biaya kuliah rata-rata Rp5 juta per semester, dana tersebut cukup untuk menjamin masa depan ratusan ribu anak muda dalam satu hari.

Baca juga: Fedi Nuril Tanggapi Pidato Prabowo di PBB: Saya Sangat Kecewa Bapak

Begitu juga pada bidang Kesehatan.

Di bidang kesehatan, dana serupa dapat membiayai 8.000 operasi jantung per hari, dengan asumsi biaya satu operasi sekitar Rp150 juta. 

Artinya, ribuan nyawa berpotensi terselamatkan setiap hari jika dana dialihkan untuk kebutuhan medis mendesak.

Sedangkan apabila anggaran tersebut dialihkan pada sektor Perumahan, Gus Nadir mencatat anggaran Rp1,2 triliun dapat membangun 6.000 unit rumah sederhana per hari. 

Jumlah rumah tersebut Dengan perkiraan biaya Rp200 juta per unit. 

"Sehari bisa menghapus wajah ribuan keluarga dari daftar kumuh," imbuhnya.

Sementara apabila anggaran BG dialihkan pada Infrastruktur Desa, dana sebesar itu dapat digunakan untuk membangun 600 kilometer jalan beton per hari. 

Dengan asumsi biaya Rp 2 miliar per kilometer, pembangunan jalan desa dalam skala besar dapat menghubungkan ribuan wilayah yang sebelumnya terisolasi.

"Dalam sebulan, bisa menyambungkan ribuan desa yang terisolasi," jelasnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, apabila anggaran MBG difokuskan dalam pengembangan energi terbarukan, Gus Nadir memperkirakan pemasangan 48.000 unit panel surya rumah tangga bisa dilakukan setiap hari. 

Dengan biaya sekitar Rp25 juta per rumah.

"Dalam setahun, jutaan keluarga mandiri energi," ungkapnya.

terakhir, apabila anggaran MBG dialihkan menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT), dana harian sebesar itu mampu menjangkau 2,4 juta keluarga miskin.

Dengan asumsi setiap keluarga menerima Rp500.000, artinya puluhan juta orang terbantu hanya dalam satu minggu.

Meski demikian, Gus Nadir menekankan perhitungan tersebut adalah simulasi sektoral. 

Artinya, angka-angka itu menunjukkan apa yang bisa dicapai jika seluruh dana MBG diarahkan hanya ke satu sektor tertentu. 

"Semua hitungan di atas adalah simulasi per skenario, bukan dijumlahkan bersama-sama. Jadi setiap angka menunjukkan apa yang bisa dicapai bila seluruh Rp1,2 triliun per hari difokuskan ke satu sektor tertentu," jelas Gus Nadir.

"Bener gak sih hitung-hitungan kayak gini?" tanyanya.

https://www.instagram.com/p/DO7kOCrEpbn/?igsh=MWRraWxpdXJ2bnA4aw persen3D=

Postinganya pun disambut ramai masyarakat.

Sebagian setuju program MBG dievaluasi, Sebagian lainnya berharap besarnya anggaran MBG bisa dialihkan untuk kepentingan prioritas.

@shitadharmasari: Saat saya kuliah di manajemen kesehatan masyarakat, saya ingat kuliah umum hari pertama adalah mengenai issue penting negara kita yaitu kurang gizi yang terhubung dengan otak pada masa pertumbuhan anak-anak. Saya sangat setuju yang pak nadirsyah sampaikan sebagai pembandingnya. Karena tidak semua anak di negara kita kekurangan gizi. Maka anggaran di gunakan untuk yang kekurangan gizi saja. Sejumlah anggaran lainnya bisa dialokasikan pada kebutuhan lain yang juga mendukung kesehatan dan pendidikan.

@ihah_sholihatun: Kayanya perlu di kaji ulang deh ini program

@maz_dha23: bagaimana cara nyadarin biar dibatalin ini program.. dilapangn madhorotnya lbih bnyak dri manfaatnya... ap perlu bikin somasi berjamaah gitu ..

@igungunawan18: Mengapa tidak mempertimbangkan awlawiyat atau prioritas mana yang harus didahulukan ya gus

@ibadrashed: PBNH apa ga bisa bisikin presiden gus?

@kang_gosfajar1701: MOHON usulkan Gus, Program MBG itu ditiadakan dan diganti dg yang lebih berfaedah , pendidikan gratis dari Sekolah dasar sampai universitas.

@ilmaanrr_: Tp bagi sebagian orang diluarsana yg gatau. MBG ini cukup menyelamatkan anak yg gabisa makan tiap hari, jangankan untuk berfikir mendaftarkan diri operasi, dll. Mikir nanti makan apa aja bingung. Apa yg dikalkulasikan di postingan ini, manfaatnya belum bisa sampai kepada masyarakat kalangan yg sangat sangat bawah bahkan yg gapunya rumah.

@ulinyusron: Mari kita sebarkan 

@tnkrnwn: Jangan sampai turun dilapangan jadi 5 ribu Gus

@cerita.dea: Semoga KKN di negeri tercinta ini berkurang khususnya Korupsi

@zazaq_lov: Bener banget prof... ini program ngadi2 banget... entah siapa inisiatornya???? Tapi satu hal yang pasti: ini adalah ladang korupsi besar2an bagi para pihak yang terlibat di dalamnya... saya yakin itu... lagian rakyat Indonesia itu gak butuh makan gratis... murid2 di sekolah2 itu masih sanggup dikasih makan orang tuanya jadi gak ada yg kelaparan dan gak butuh MBG... yang kami butuhkan adalah pendidikan dan kesehatan gratis utk masyarakat.... ooh negeriku yang sedang sakit... semoga Allah singkirkan para peminpin yang korupsi dari negeri Indonesia ini semoga Allah gantikan dengan para pemimpin yang jujur dan amanah.. aamiin ya Allah

@ifh_khanifah: Berasa seperti punya hajatan tiap hari 

@ahmad_baytoer_rahman: Dari 1,2 T yang terserap hanya 200juta sisanya habis untuk urusan administrasi birokrasi.

@hey_zamzam: Sepakat Gus. Memang sudah waktunya program MBG ditinjau kembali dengan lebih mempertimbangkan berbagai macam aspek. 

@diah_fadjariani: Gus.. malah jadi mumet bacanya.. malah jadi sedih dan geremet

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved