Viral Media Sosial
Ramai Gerakan Tolak Sirine dan Rotator 'Tot Tot Wuk Wuk', Ini Kata Warga
Ramai Gerakan Tolak Sirine dan Rotator 'Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial, Begini Respon Warga Jakarta
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
"Alasan paling mendasar adalah penyalahgunaan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan strobo untuk menerobos kemacetan," ujar Djoko saat dikonfirmasi, Rabu.
"Hal ini menimbulkan persepsi bahwa strobo adalah simbol hak istimewa dan bukan alat untuk keselamatan publik. Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan," imbuhnya.
Kedua, Djoko memandang jika belakangan ini masyarakat sudah mulai meradang lantaran strobo itu memicu kebisingan.
Terlebih, jika kendaraan itu disuarakan di lingkungan padat penduduk dan saat tengah malam.
Selain itu, lanjut Djoko, kebisingan akibat strobo juga bisa menimbulkan stres, bahkan memicu kecemasan bagi para orang tua, orang sakit, atau mereka yang ingin beristirahat.
"Ketiga, regulasi yang kurang tegas. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur siapa saja yang berhak menggunakan sirene dan strobo (seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi), penegakan hukumnya sering kali dianggap lemah," jelas Djoko.
"Ketidaktegasan ini membuat banyak orang berani menggunakannya tanpa izin, memperburuk masalah penyalahgunaan," lanjutnya.
Terakhhir, Djoko memamdang dewasa ini publik terlanjur tidak percaya dengan mobil pengawalan (patwal). Sebab, banyak yang menggunakannya secara sembarangan dengan alasan ingin cepat sampai.
"Saat mendengar sirene, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas. Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat atau setanggap seharusnya," pungkas dia.
Korlantas Matikan Strobo dan Sirine Mobil Patwal
Menindaklanjuti masukan masyarakat yang menolak penggunaan rotator dan sirine di jalan lewat gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ di media sosial, Korlantas Polri membekukan penggunaan rotator dan sirine mobil patroli pengawalan (patwal) atau dimatikan sementara waktu ini.
Hal itu diungkapkan Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
"Saya Kakorlantas, saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi padat," kata Irjen Agus Suryonugroho.
Baca juga: Gelar Retrospeksi, Korlantas Polri dan Jasa Raharja Dorong Pengendara Tertib Berlalu Lintas
Agus menerangkan, Korlantas Polri menerima berbagai masukan dari masyarakat yang akan menjadikan Polri lebih baik lagi.
Menurut Agus, dirinya sudah mendengar tentang suara generasi muda di media sosial yang berupaya untuk menghentikan penggunakan rotator dan sirine.
Dokter Tifa Ragukan Ijazah SMP Gibran: Indonesia Punya Wapres Lulusan SD |
![]() |
---|
Viral Desa Sukamulya Kabupaten Bogor Terancam Dilelang, Ini Fakta Sesungguhnya |
![]() |
---|
3. Mohon Maaf, Redaksi Menghapus Berita Ini |
|
---|
Dedi Mulyadi Ancam Geng Motor Ridwan Kamil: Anda Tidak Akan Pernah Bisa Lari |
![]() |
---|
Viral Anggota PWI LS Hentikan Pengajian di Tegal, Kiai Dipaksa Turun Panggung karena Bela Habaib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.