Demo Ojol
Meski Cuma Puluhan Ojol yang Demo, Mereka Senang Karena Ditemui Anggota DPR, Tuntutan Diakomodir
Meski Cuma Puluhan Ojol yang Demo, Mereka Senang Karena Ditemui Anggota DPR, Tuntutan Diakomodir
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mulai membubarkan diri, Rabu (17/9/2025) sore.
Mereka bubar setelah perwakilannya bertemu dengan anggota DPR dan mengaku bahwa tuntutan mereka akan diakomodir.
Pantauan Wartakotalive.com, Rabu, tampak massa ojol mulai bubar pada pukul 16.45 WIB.
Baca juga: Profil Menhub Dudy Purwagandhi, Musuh Driver Ojol yang Hari ini Didemo Karena Pro Aplikator
Mereka sempat mendengarkan penjelasan Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, yang sudah bertemu dengan anggota DPR.
Mereka mengaku senang karena tuntutannya didengarkan.
Usai mendengar pernyataan dari Raden Igun Wicaksono, puluhan ojol pun langsung memasang raut wajah riang.
Tak hanya itu, puluhan pengemudi ojol ini juga mengajak foto bersama bareng anggota polisi dan TNI, yang berjaga di depan Gedung DPR RI.
"Dengan poin-poin tuntutan, yang pertama adalah rancangan undang-undang transportasi online. Nah, itu diakomodir oleh DPR RI, dalam hal ini Komisi V," kata Raden Igun dilokasi.
Raden Igun mengatakan bahwa DPR berjanji mengupayakan aturan yang membatasi potongan aplikator.
Dia menyebut massa ojol menuntut potongan dari aplikator harusnya hanya 10 persen.
"Tuntutan kedua nih tuntutan kedua adalah biaya potongan aplikasi atau bagi hasil bagi hasil sudah disetujui oleh DPR RI maupun pemerintah dan negara, bahwa untuk ojek online sebesar 90 persen dan untuk perusahaan aplikasi maksimal 10 persen," ungkapnya.
Diketahui, massa dari ojek online ini mempunyai tujuh tuntutan utama dalam aksi tersebut, yaitu:
1. RUU Transportasi Online masuk dalam Prolegnas 2025–2026
2. Potongan aplikator 10 persen harga mati
3. Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan
4. Audit investigatif terhadap potongan 5 persen oleh aplikator
5. Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar
6. Pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi
7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri.
Demo Sepi Peminat
Seperti diketahui unjuk rasa ojek online (Ojol) di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat sepi peminat pada Rabu (17/9/2025).
Puluhan pengemudi ojek online itu tiba di depan Gedung DPR RI pada Rabu siang di saat Jakarta diguyur hujan deras.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi, mereka tiba di depan Gedung DPR/MPR sekitar pukul 13.25 WIB.
Terlihat hanya ada satu mobil komando dalam unjuk rasa Ojol tersebut.
Hingga pukul 15.30 WIB massa dari puluhan Ojol masih melakukan orasi di depan Gedung DPR.
Sepinya unjuk rasa Ojol bisa dilihat dari kondisi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR RI.
Walau ada aksi unjuk rasa, lalu lintas kendaraan masih terlihat lancar.
Sebab, pihak kepolisian tak menutup jalan di depan Gedung DPR tersebut dan massa tidak membludak menutup akses lalu lintas.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebut jika massa aksi difokuskan di depan Gedung DPR/MPR.
Raden mengklaim bahwa massa akan terus bertambah hingga Rabu sore.
Baca juga: Menhub Blak-blakan Soal Kondisi KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tenggelam di Selat Bali
"Massa dari Patung Kuda juga difokuskan disini (Gedung DPR), ditambah tadi diguyur hujan jadi massa masih akan terus berdatangan," ungkapnya.
Namun hingga pukul 16.00, terlihat massa unjuk rasa masih lengang.
Diketahui komunitas Ojol terpecah terkait dengan unjuk rasa di Hari Peringatan Perhubungan Nasional.
Awalnya para pengemudi yang tergabung dari Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menggelar unjuk rasa dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional pada Rabu (17/9/2025).
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono dimuat Tribunnews.com, menyebut bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandi.
Ojol menilai Menhub lebih berpihak pada kepentingan perusahaan aplikator transportasi daring ketimbang pengemudi.
Namun demikian sejumlah komunitas Ojol mengaku tidak ikut unjuk rasa tersebut.
Sekitar 2.000 pengemudi Ojol yang tergabung dalam komunitas ojol di Jakarta Utara dan URC Jakarta Utara dipastikan tak ikut demo di depan DPR, Kementerian Perhubungan, dan Istana Negara, Rabu (17/9/2025).
"Koordinator wilayah ojol Jakarta Utara tidak ikut turun aksi," ucap Ketua Korwil Jakarta Utara, Mansyur.
Mansyur memastikan, ada sekitar 2.000 anggotanya tak ikut demo ojol 17 September 2025.
Apabila ada anggotanya yang ikut turun demo besok, maka komunitas tak akan bertanggung jawab apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
"Jika ada komunitas di Jakarta Utara yg ikut serta dalam aksi tersebut kami dari kepengurusan tidak akan bertanggung jawab akan kami kembalikan ke hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia," kata Mansyur.
Meski tak ikut demo, Mansyur memastikan komunitas ojol di Jakut tetap mendukung perjuangan teman-teman seprofesinya besok yang melakukan demo.(m32)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Terungkap Alasan Ribuan Pengemudi Ojol di Jakarta Utara Tidak Ikut Aksi Demo Hari Ini |
![]() |
---|
Demo Ojol Digelar di Jakarta, Polisi Kerahkan 6.118 Personel |
![]() |
---|
Profil Menhub Dudy Purwagandhi, Musuh Driver Ojol yang Hari ini Didemo Karena Pro Aplikator |
![]() |
---|
Ojol di Bekasi Sepakat Tidak Ikut Aksi 179 demi Menjaga Ketertiban Keamanan Negara |
![]() |
---|
Aksi Demonstrasi Ojol 17 September 2025, Ekonom Sebut Jangan Ada Agenda Politis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.