Demo

Tudingan Bahwa Pendemo Ditunggangi Antek Asing, Bisa Picu Kemarahan Masyarakat Sipil

Tudingan Prabowo Bahwa Pendemo Adalah Antek Asing, Bisa Picu Kemarahan Masyarakat Sipil

Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
DUTUDING ANTEK ASING - Massa mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025). Tudingan pemerintah bahwa aksi demo ditunggangi antek asing bisa picu kemarahan masyarakay sipil. 

Ia mengaku mengetahui adanya campur tangan asing di balik kericuhan demo 28 Agustus lalu.

Ia menyebut pihak asing itu memiliki pengaruh besar kepada negaranya.

Narasi antek asing juga diucapkan Presiden Prabowo ketika memberikan arahan dalam acara pembekalan guru dan kepala sekolah rakyat di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, 22 Agustus.

Dalam pidatonya di hadapan 2.296 guru dan 155 kepala sekolah, Prabowo mengklaim kabinetnya telah menunjukkan hasil meski baru bekerja 300 hari.

Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kebangkitan Indonesia.

“Saya katakan mereka sadar mereka antek asing. Mereka tidak suka Indonesia bangkit. Tapi kita yang akan bangkit bersama Indonesia!” ujar Prabowo.

Prabowo kerap melontarkan retorika antek asing dan terekam sudah sejak lama.

Ia cukup sering menggunakan narasi tersebut di berbagai pidato, wawancara, dan peristiwa tertentu.

Jejak itu terekam setidaknya sejak di masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, untuk mengkritik pejabat pemerintahan dan media.

Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menuding ada intervensi asing dalam Pilpres 2014.

 “Negara asing tertentu mengundang bupati, wali kota, dan berusaha memengaruhi mereka. Ini kami anggap campur tangan asing. Bayangkan pemilu Republik Indonesia, negara asing ikut memengaruhi,” kata Prabowo ketika persidangan sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Agustus 2014.

Istilah antek asing kembali dipakai Prabowo pada Pilpres 2019.

Baca juga: Polda Metro Tangkap 1.240 Pendemo dari 25-31 Agustus 2025, 22 Orang Positif Narkoba

Ia mengkritik situasi negara yang saat itu dipimpin Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Purnawirawan jenderal itu menyebut masih ada pihak asing yang ingin menguasai Indonesia meski negara ini sudah merdeka.

“Indonesia itu merdeka untuk berdaulat, bukan untuk menjadi antek asing,” ujarnya pada 22 September 2018.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved