Berita Jakarta

Terhenti di Era Anies, Pramono Lanjutkan Program Ahok: Siap Jadi Kota Global

Pramono menegaskan, perbaikan dan penataan sungai merupakan indikator penting yang mendorong Jakarta menuju kota global.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
BENCANA ALAM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan Kick Off Gerakan Bersih dan Sehat bersama Sungai di Jalan Inspeksi Sungai Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (21/1102025). 

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dodi Hanggodo, mengatakan kegiatan ini merupakan kick-off nasional Hari Bakti PU ke-80 bertema “Infrastruktur Berkeadilan, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Menurutnya, tata kelola air adalah fondasi pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.

Dodi menyebut, kegiatan bersih sungai bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat bahwa sungai adalah ruang hidup masyarakat dan pusat pendidikan lingkungan bagi generasi mendatang.

Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, komunitas sungai, serta warga Ciliwung, untuk bersama menjaga keberlanjutan sungai sebagai sumber kehidupan.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI dalam melakukan normalisasi sungai sebagai bagian dari pengendalian sedimentasi dan upaya mengurangi risiko banjir. Kementerian PU mendukung penuh program penataan sungai di Jakarta.

“Apa yang dikerjakan oleh Bapak Gubernur sungguh amat sangat saya apresiasi. Dan, jika Bapak butuh support dari kami, insyaallah, kami akan support sepenuhnya,” ucap Dodi.

Lanjutkan Program Ahok

Komitmen untuk melanjutkan program normalisasi sungai Ciliwung yang dimulai sejak era Kepemimpinan basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam rapat koordinasi dengan Menteri PU dan Menteri ATR/BPN di Gedung Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (13/3/2025).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersinergi untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta melalui normalisasi Sungai Ciliwung.

Baca juga: Sterilisasi Kucing Terbanyak, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Terima Rekor MURI

"Detailnya nanti Kepala Dinas SDA yang akan menyampaikan. Hal-hal yang menjadi hambatan tadi sudah terpecahkan," ujar Pramono.

Dia menekankan, dalam proses normalisasi, Pemprov DKI Jakarta akan mengedepankan pendekatan secara manusiawi kepada warga terdampak.

Ia juga menyampaikan, pemerintah tidak akan melakukan penggusuran.

"Dalam melakukan normalisasi ini kita betul-betul akan melakukan pendekatan kepada warga secara manusiawi. Dan kami berprinsip tidak akan melakukan penggusuran," jelas Pramono.

Pramono menuturkan, penanganan masalah banjir bersifat jangka menengah ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian PU dan Kementerian ATR/BPN.

Melalui upaya ini akan mengurangi hingga 40 persen risiko banjir di Jakarta.

Baca juga: Gubernur Pramono Anung Klaim Modifikasi Cuaca Berhasil Hentikan Cuaca Ekstrem

"Kalau itu bisa dilakukan maka 40 persen potensi banjir Jakarta itu akan tertangani dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menuturkan akan memberikan dukungan pengadaan tanah untuk normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 16 km dari Pengadegan hingga Rawajati.

Sumber: WartaKota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved