Kabar Duka
Meninggal di Solo, Ini Profil Dalang Kondang Ki Anom Suroto dan Kedekatanya dengan Anies Baswedan
Dalang kondang yang dikenal luas, Ki Anom Suroto, meninggal dunia pada Kamis (23/10/2025).
WARTAKOTALIVE.COM, SUKOHARJO - Dunia pewayangan tanah air berduka.
Dalang kondang yang dikenal luas, Ki Anom Suroto, meninggal dunia pada Kamis (23/10/2025).
Pria bernama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro sempat menjalani perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi, Jebres, Kota Solo
Begitu jenazah tiba sekitar pukul 10.30 WIB dari Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi, Jebres, Kota Solo, keluarga bersama para kerabat langsung melaksanakan salat jenazah di ruang utama rumah duka.
Tangis haru menyelimuti saat prosesi salat jenazah berlangsung.
Sejumlah keluarga, kerabat dekat, serta sahabat sesama seniman terlihat larut dalam duka mendalam mengenang kepergian maestro pedalangan yang selama puluhan tahun mewarnai dunia seni wayang kulit Indonesia tersebut.
Putra kelima almarhum, Ki Jatmiko Anom Saputro mengatakan, sang ayah sudah beberapa hari dirawat karena sakit yang telah lama dirasakan, namun selama ini tidak pernah dikeluhkan secara serius.
Baca juga: Murni soal Cinta, Alasan Adi Prasetyo Nikahi Mpok Ida, Janda Berusia 63 Tahun yang Miliki 9 Anak
“Kira-kira pukul 07.00 WIB, bapak berpulang. Sudah lima hari dirawat di Rumah Sakit Kandang Sapi Dokter Oen. Sebenarnya beliau sudah lama sakit, tapi tidak pernah dirasakan. Riwayatnya sakit jantung,” tutur Jatmiko, Kamis (23/10/2025).
Meski dalam kondisi sakit, Ki Anom Suroto masih sempat memberikan pesan terakhir kepada anak-anaknya.
“Bapak kemarin masih bisa berbincang dengan saya. Pesannya cuma satu, pokoknya rukun dengan keluarga dan anak-anak. Saya dan Mas Bayu disuruh melanjutkan perjuangan bapak lewat pagelaran pedalangan,” ujarnya.
Ki Jatmiko menambahkan, sang ayah sudah lama tidak tampil di panggung wayang.
“Terakhir pentas sudah lama sekali, di Sukoharjo, tapi saya lupa tanggal pastinya. Yang jelas tahun ini, 2025,” ujarnya.
Jenazah Ki Anom Suroto rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Juwiring, Kabupaten Klaten, daerah asal almarhum.
Prosesi pemberangkatan dari rumah duka dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 WIB.
Dikenal sebagai salah satu dalang paling berpengaruh di Indonesia, Ki Anom Suroto bukan hanya dikenal lewat kepiawaiannya membawakan lakon-lakon klasik, tetapi juga melalui karya fenomenal ciptaannya.
Ia kerap menciptakan naskah lakon baru, gendhing, dan tembang-tembang populer, salah satunya Pepeling yang hingga kini masih sering dibawakan dalam berbagai pagelaran wayang kulit.
Kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni pedalangan dan masyarakat pencinta budaya Jawa.
Sosoknya akan selalu dikenang sebagai maestro yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan mengembangkan seni wayang kulit Nusantara.
Makam Ki Anom Suroto di Klaten Bersebelahan dengan Makam Orang Tuanya
Jenazah Ki Ageng Anom Suroto Lebdo Nagoro akan dimakamkan bersebelahan dengan orang tua di pemakaman keluarga Depokan, yang berada di Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Kamis (23/10/2025).
Makam keluarga tersebut, berada tidak jauh dari jalan Juwiring - Pedan.
Perwakilan keluarga, Subowo mengatakan pihaknya mendapat informasi kematian Ki Anom Suroto sekitar pukul 08.00 WIB.
"Untuk persiapan yang ada di makam, kami sudah menyiapkan liang lahat. Kemudian juga untuk Dopo, insyaallah kursi juga saya siapkan," ujarnya di lokasi, Kamis (23/10/2025).
Persiapan penggalian liang lahat mulai dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh tujuh orang tukang gali kubur.
Subowo menjelaskan, bila liang lahat Ki Anom Suroto bersebelahan dengan sang orang tua.
"Sebelah kiri (pinggir) kiri itu Ki Warseno Slenk (adik), sampingipun Ibunda tersayang Ibu Hajah Sawini. Kemudian samping kanannya (makam ibu) itu Bapak Sadiyun, juga dalang kondang semasanya," jelasnya.
Adik kandung Ki Anom Suroto, almarhum Ki Warseno Slenk sendiri meninggal pada 12 Desember 2025.
Tradisi Surtanah
14 orang tampak duduk bersama mendaraskan doa di Makam Depokan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Kamis (22/10/2025).
Tujuh orang tukang gali kubur diantaranya diketahui telah menggali liang lahat sejak pukul 09.00 WIB tadi.
Pantauan TribunSolo, mereka duduk bersama pasca aktivitas penggalian liang lahat yang diperuntukkan dalang kondang Ki Ageng Anom Suroto.
Liang lahat yang digali berada tepat di sebelah ayah dari Ki Anom Suroto yakni almarhum Ki Sadiyun, ibunda Ki Anom Suroto yakni almarhumah Sawini , dan saudara Ki Anom Suroto yakni Ki Warseno Slenk.
Di hadapan mereka, terdapat sejumlah makanan. Mulai dari nasi, pisang, ingkung ayam, hingga apem.
Adapun tradisi ini bernama Surtanah
"Surtanah nama tradisinya. Sebagai bentuk doa, termasuk sodakoh. Agar apa yang dilakukan semua selamat," ujar perwakilan keluarga, Subowo.
Surtanah adalah upacara selametan atau kenduri yang diadakan segera setelah pemakaman jenazah.
Tradisi ini berasal dari kata "ngesur tanah" yang berarti menggeser atau memindahkan jenazah ke dalam tanah, sebagai simbol pergeseran kehidupan mendiang ke alam lain.
Surtanah bertujuan mendoakan agar arwah almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan dan mempererat solidaritas sosial antar keluarga, tetangga, serta tokoh agama.
Berikut Profil Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto lahir di Juwiring Klaten, Jawa Tengah, 11 Agustus 1948.
Dikutip Tribunnews dari stekom.ac.id, Ki Anom Suroto sudah mulai ndalang sejak usia 12 tahun dan ia mulai terkenal sebagai dalang sejak sekira tahun 1975-an.
Ki Anom Suroto merupakan anak dari dalang Ki Sadiyun Harjadarsana.
Ia adalah kakak dari Ki Warseno Slenk, yang juga merupakan dalang yang tak kalah kondang.
Anom Suroto pernah menjalani kursus pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS), belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta.
Karier Ki Anom Suroto
Anom Suroto sudah tampil di Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1968 dengan melewati persaingan ketat dalam seleksi.
Tahun 1978 Ki Anom Suroto diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.
Anom Suroto merupakan satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).
Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia, dan Rusia.
Khusus untuk menambah wasasan pedalangan mengenai dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
Penghargaan Ki Anom Suroto
- Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto (1995)
- Dalang kesayangan dalam Pekan Wayang Indonesia VI (1993)
- Anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta (1997), diangkat sebagai Bupati Sepuh dengan nama baru Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Lebdonagoro.
Pada November 2023, Ki Anom Suroto masuk dalam susunan Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) sebagai Co-Capt 9 Timnas AMIN.
Kedekatan dengan Anies
Kedekatan Anies Baswedan dengan Ki Anom Suroto sudah terlihat lama.
Pada awal Februari 2023, Anies Baswedan mendatangi kediaman Ki Anom Suroto di Makamhaji, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, 1 Februari 2023.
Kala itu, Anies mendatangi Anom Suroto dalam kapasitasnya sebagai Pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN), wadah perkumpulan para dalang di Indonesia.
Selain itu dia juga mengaku menjadi pembina di wadah para dalang tersebut sejak tahun 2015.
"Kita selalu menjaga silaturahmi dengan para dalang ya termasuk hari ini," kata Anies kepada TribunSolo.com.
"Momen pada sore hari ini kami bisa silaturahmi dengan semua dalang-dalang se-Jawa Tengah," ucap Anies.
Dia juga mengatakan akan meningkatkan budaya, agar lestari dan makin kuat lintas generasi.
"Hanya diskusi kebudayaan," aku dia.
"Poin terpenting yaitu nantinya komunitas ini bisa di fasilitasi oleh tiga pelaku utama, ada unsur pemerintah, ada unsur pelaku seni dan unsur masyarakat," terangnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
| Pesan Penting Dalang Kondang Ki Anom Suroto sebelum Mengembuskan Napas Terakhir di RS Kandang Sapi |
|
|---|
| Mahasiswa IPB University Anggit Bima Wicaksana Meninggal Saat Ekspedisi Patriot di Papua |
|
|---|
| Mantan Pengawal Jokowi, Marsda TNI Wahyu Hidayat Wafat di Usia 54 Tahun Hari ini, Dikenal Teladan |
|
|---|
| Foto-foto Istri ke-7 Soekarno, Yurike Sanger Dimakamkan di Tanah Kusir |
|
|---|
| Atlet Gimnastik Naufal Takdir Meninggal Dunia di Rusia, Kecelakaan Saat Latihan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Ki-Anom-Suroto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.