Penampakan Syahdan Husein di Rutan Polda Metro, Asyik Makan dengan Memakai Baju Tahanan
Polda Metro Jaya telah membantah aksi mogok makan yang dilakukan para tersangka kasus dugaan provokasi kericuhan di Jakarta, akhir Agustus 2025.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Pihaknya bahkan juga memasang CCTV di setiap sel tahanan selama 24 jam guna memantau aktivitas mereka.
Dermawan menuturkan, berdasarkan pantauan CCTV, tak tampak tanda-tanda mereka mogok makan.
“Karena kami memasang seluruh sel tahanan itu menggunakan CCTV dan itu terlihat 24 jam. Dan makanan-makanan yang kami siapkan dari pagi, siang, sore, itu selalu terkonsumsi dengan baik. Tidak ada yang tersisa," katanya.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya juga menjelaskan, tim medis terus memantau kondisi kesehatan para tersangka yang berada dalam tahanan.
"Jadi, untuk yang mendapat atau mengikuti proses hukum di Polda Metro Jaya, kami dari Biddokdes Polda Metro Jaya, selalu mengecek semua tahanan yang ada di Tahti Polda Metro Jaya," tutur Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Ginting.
"Per hari ini saja jumlah yang kami periksa itu ada kesehatannya, 72 orang, 70 laki-laki dan 2 orang perempuan dan ketika di dalam menjalankan kegiatan pemeriksaan di sini, ketika misalnya ada keluhan pun, kami menyiapkan tim medis, dokter yang perawat, yang siap senantiasa untuk mendampingi," sambungnya.
Sebelumnya, Syahdan Husein, yang kini ditahan di Polda Metro Jaya, diketahui telah menjalani mogok makan sejak 11 September 2025 lalu.
Hal ini disampaikan langsung oleh kakaknya, Sizigia Pikhansa, kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).
Menurut Sizigia, kondisi Syahdan dalam tahanan sangat memprihatinkan.
Sejak penangkapan, keluarga dan pendamping hukum sulit mengunjungi Syahdan, yang berdampak pada kondisi psikologisnya.
"Saya ingin menjelaskan sedikit bagaimana keadaan Syahdan di dalam. Memang, dari pertama ditangkap juga, sebenarnya keluarga tidak mengetahui apapun, tidak dikabari apapun, tapi tiba-tiba ditangkap dan jadi tersangka juga," katanya.
"Kemudian, mungkin dengan kondisi-kondisi seperti itu, itu mempengaruhi dari kondisi Syahdan sendiri. Terlebih, keluarga dan pendamping hukum dilarang dan dibuat susah untuk mengunjungi Syahdan. Itu juga membuat psikis Syahdan terganggu, maksudnya dia tidak bisa mendapatkan pendampingan secara emosional atau psikologis juga. Karena, dia merasa, tidak mendapatkan pendampingan dari kuasa hukum atau keluarganya," sambung dia.
Syahdan mengambil langkah mogok makan sebagai bentuk protes atas penangkapan sejumlah aktivis.
"Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan," tutur Sizigia.
Selain Syahdan, terdapat 15 tersangka lain yang juga melakukan aksi mogok makan sebagai solidaritas terhadap penahanan tersebut.
Tim Khusus Polda Metro Jaya Temukan Eko Purnomo yang Hilang Usai Kerusuhan di Jakarta |
![]() |
---|
Ini Kronologi Penemuan Bima Permana Putra yang Diduga Hilang Saat Unjuk Rasa Ricuh di Jakarta |
![]() |
---|
Polisi Temukan Bima Permana Putra yang Diduga Hilang Saat Demo, Brigjen Ade Ary: Ditemukan di Malang |
![]() |
---|
Tim Khusus Bentukan Polda Metro Masih Mencari 3 Demonstran Hilang, Begini Tanggapan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.