Berita Jakarta
Demo Berujung Ricuh, Pemerintah Didesak Buka Ruang Dialog dan Aparat Kedepankan HAM
Pemerintah didesak untuk membuka ruang dialog dan aparat mengedepankan hak asasi manusia (HAM) imbas tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan (21).
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah didesak untuk membuka ruang dialog dan aparat mengedepankan hak asasi manusia (HAM).
Desakan itu muncul dari kasus tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21) akibat demonstrasi berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) lalu.
Aliansi Pembangunan Kemanusiaan Indonesia (AP-KI) menilai eskalasi unjuk rasa yang berujung ricuh di berbagai wilayah telah bergeser menjadi krisis kemanusiaan perkotaan (urban humanitarian crisis).
AP-KI merupakan wadah dari perkumpul sembilan jaringan organisasi masyarakat (Ormas) sipil di Indonesia.
Organisasi ini menegaskan bahwa kekerasan bukan solusi, dan mendorong semua pihak mengutamakan dialog serta perlindungan warga sipil.
“Ini soal kemanusiaan, setiap nyawa yang hilang adalah luka bagi semua. Fokus kami adalah dampak kemanusiaan,” kata Konvenor AP-KI, Puji Pujiono saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).
“Kami berdiri netral, tidak berpihak, semata-mata kemanusiaan, terutama warga sipil rentan yang terjebak di tengah kekacauan,” lanjutnya.
Untuk mencegah krisis semakin dalam, AP-KI menyerukan agar semua pihak berpegang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan.
Baca juga: Omset Pedagang Pasar Kembang Rawa Belong Jakbar Anjlok Buntut Gelombang Unjuk Rasa
Pertama, perlindungan warga sipil dari segala bentuk kekerasan, kedua akses tanpa hambatan bagi tenaga medis dan relawan.
Ketiga, netralitas dan imparsialitas bantuan kemanusiaan, serta keempat menolak kekerasan sebagai solusi.
Senada diungkapkan Konvenor Lokanusa, Rini Trinirmalaningrum.
Dia menegaskan warga sipil menjadi pihak paling menderita.
“Dalam kekacauan, yang menderita adalah warga yang aktivitanya lumpuh dan keselamatannya terancam. Melindungi mereka adalah tugas pemerintah namun juga tanggungan moral kita semua,” ujar Rini.
Sedangkan Country Director OXFAM di Indonesia, Maria Lauranti menambahkan, kekerasan hanya akan melahirkan luka dan dendam yang mendalam.
Selain itu, kekerasan dapat membuat penyelesaian masalah menjadi semakin sulit.
Omset Pedagang Pasar Kembang Rawa Belong Jakbar Anjlok Buntut Gelombang Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Tak Hanya Disidang Etik, Kasus Kompol Cosmas Berlanjut ke Proses Pidana |
![]() |
---|
Libur Maulid Nabi, 147.000 Lebih Warga Liburan ke Luar Kota Naik Kereta Api |
![]() |
---|
Perumda Dharma Jaya Didemo, Pimpinan DPRD DKI Janjikan Mahasiswa Hal Ini |
![]() |
---|
DPRD DKI Jakarta Janji Siap Kawal Tuntutan AMPSI soal Anggaran dan Transparansi BUMD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.