Aset Kripto Diyakini Punya Peluang Bertumbuh di Indonesia Pada Masa Mendatang

Timothy Ronald menyebut aset kripto diyakini salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan.

Istimewa
Pengusaha sekaligus investor muda Timothy Ronald mengungkapkan aset kripto diyakini sebagai salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aset kripto diyakini sebagai salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan.

“Saya rasa potensi adopsi kripto masih sangat besar di Indonesia,” ucap pengusaha sekaligus investor muda Timothy Ronald, berdasar siaran tertulis, Minggu (21/5/2023).

Timothy menjelaskan jika ia melihat pertumbuhan investor, terutama di pasar cryptocurrency cepat pertumbuhannya. Hal itu bisa dilihat dari pasar yang modal baru 10-12 juta dalam 20 tahun.

“Sedangkan cryptocurrency yang ada terdaftar dalam Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) menyentuh angka 15 juta, belum termasuk Binance, dan Bybit yang belum terdaftar di Indonesia,” jelas Timothy.

Baca juga: Agar Semua Dapat Belajar Crypto dan Blockchain, Pintu Luncurkan Fitur Kelas di Pintu Academy

Menyikapi hal itu, Timothy memutuskan untuk menghadirkan Akademi Crypto, platform edukasi di bidang cryptocurrency pertama di Indonesia di Dragon Bar Senayan, Minggu (21/5/2023).

Nantinya di Akademi Crypto akan ada sekitar 160 modul yang dapat dipilih, dengan materi-materi seputar crypto, seperti blockchain, aset kripto, decentralized finance (DeFi), sampai dengan materi lanjutan seperti menjadi programmer.

“Saya mau mereka jadi lebih teredukasi dengan dunia cryptocurrency supaya kita sama-sama mendorong adopsi cryptocurrency karena saya merasa ini adalah industri di mana orang-orang paling pintar di dunia sedang lompat,” katanya.

Pengguna bisa mempelajari kapan saja sesuai level pemahaman dimana setiap modul dengan durasi sekitar 5-20 menit dan akan dikenakan biaya Rp 7,7 juta untuk mengakses semuanya.

Baca juga: Jumlahnya Masih 6 persen, Pengguna Aset Kripto Indonesia Diyakini Mampu Bertumbuh Pesat

Sementara itu pengajar tampil dengan identitas anonim ‘profesor’ sesuai prinsip berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas.

Ada juga layanan komunitas berbagi pengetahuan dan berinteraksi dengan pengajar lewat aplikasi Telegram. Timothy berharap kehadiran Akademi Crypto membuat masyarakat teredukasi dengan dunia crypto.

“Saya rasa ini bisa jadi wadah edukasi buat mereka,” tutup Timothy.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved