Berita Bogor

Kabupaten Bogor Tempati Urutan Pertama Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia

Jumlah penduduk miskin 446.790 orang berbanding dengan 6 juta Jiwa penduduk Kabupaten Bogor

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
KEMISKINAN - Rumah warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, rusak akibat pergerakan tanah pada Maret 2025. Hingga kini ratusan warga di desa ini menunggu program relokasi dari Pemkab Bogor. 
Ringkasan Berita:
  • Kabupaten Bogor disebut memiliki penduduk miskin terbanyak: 401,86 ribu jiwa.
  • Pemkab Bogor klaim kemiskinan justru turun ke 6,25 persen pada 2025, lebih rendah dari Jabar dan nasional. 
  • Jumlah penduduk besar (sekitar 6 juta) membuat angka absolut miskin tinggi meski rasio rendah.
  • Sejak 2021, 120 ribu warga keluar dari kemiskinan; anggaran penanggulangan 2025 mencapai Rp700 miliar.
  • Program utama: perbaikan 3.406 rutilahu, hunian tetap, pemberdayaan ekonomi.

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Kabupaten Bogor menempati urutan pertama jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam rapat kerja Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/11/2025).

"Tadi saya minta Pak Fitrah Nur (Dirjen Kawasan Pemukiman PKP) sampaikan kriteria dari BPS. Tolong ditampilkan mulai dari yang paling miskin. Dari 100 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin terbesar, paling tinggi Kabupaten Bogor, 401,86 ribu jiwa," kata Maruarar.

Pria yang biasa disapa Ara ini juga menyinggung soal kemiskinan ini dengan banyaknya tokoh nasional tinggal di Kabupaten Bogor.

"Bapak Prabowo tinggal di situ, Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tinggal di Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk miskinnya segitu, Pak," ucapnya.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengklaim angka kemiskinan di wilayah ini terus mengalami penurunan.

Penurunan angka kemiskinan yang signifikan pada tahun 2025. 

"Persentase penduduk miskin di Kabupaten Bogor turun menjadi 6,25 persen di 2025," Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang), Bambam Setia Aji, Jumat (21/11/2025). 

Baca juga: Tetanggaan Prabowo dan SBY, 14.000 Warga Kabupaten Bogor Masih Tinggal di Rutilahu

Angka tersebut jauh lebih rendah dari persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat 7,46 persen dan Nasional 9,63 persen.  
 
Bambam menjelaskan Kabupaten Bogor memang menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat sejak tahun 2007. 

Hal tersebut karena jumlah penduduk terbesar di tingkat Kabupaten/Kota, bahkan diperkirakan lebih 6 juta jiwa pada 2025 sesuai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Jumlah penduduk miskin 446.790 orang berbanding dengan 6 juta Jiwa penduduk Kabupaten Bogor. Rasio kemiskinan di Kabupaten Bogor ini justru lebih rendah dari rata-rata provinsi Jawa Barat dan nasional," papar Bambam.

Menurutnya, tren penurunan kemiskinan tercatat sejak 2021 dengan angka kemiskinan berada di 8,13 persen.

"Kini angka kemiskinan turun ke 6,25 persen di 2025,” jelas Bambam.

Bambam mengungkapkan sekitar 120 ribu orang telah keluar dari zona kemiskinan dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata 24 ribu orang per tahun. 

“Selain itu Kabupaten Bogor sudah terbentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bogor dengan total alokasi anggaran di tahun 2025 mencapai 700 Milyar," bebernya.

Ada eberapa program utama yang disebut sebagai kontributor penurunan kemiskinan. Salah satunya, perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu). 

"Tahun 2025 ditargetkan sebanyak 3.406 unit rutilahu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat tidak mampu,” ungkapnya.  

Pemkab Bogor juga memiliki program hunian tetap yang menyediakan rumah layak bagi keluarga terdampak bencana alam. 

Selain itu, ada program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan ekonomi mikro, untuk meningkatkan pendapatan warga miskin secara berkelanjutan.
 
“Pemerintah daerah optimistis bahwa upaya berkelanjutan dalam pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial akan semakin mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor," beber Bambam.

Bupati Bogor menganggarkan 1 Trilliun untuk jaminan kesehatan 100 % Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor pada 2026.
 
Meski demikian, Pemkab Bogor menyadari masih menghadapi tantangan serius. 

Jumlah penduduk 6 juta yang sangat besar untuk tingkat Kabupaten yang jumlahnya bahkan lebih besar dari 25 provinsi lainnya di Indonesia juga tingginya risiko bencana alam menjadi potensi pemicu kemiskinan baru. 

“Kami terus berupaya agar Kabupaten Bogor yang merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia bisa mengentaskan kemiskinan bersama-sama," tandas Bambam.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved