Pelecehan
Polisi Proses Hukum Pelecehan Kepala SPPG di Bekasi ke Pegawai yang Terekam CCTV, Korban Trauma
Polisi Proses Hukum Pelecehan Kepala SPPG di Bekasi ke Pegawai yang Terekam CCTV, Korban Trauma
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Polisi memastikan akan memproses hukum kasus pelecehan seksual hingga kekerasan secara verbal yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dan terekam CCTV sehingga sempat viral di media sosial.
Pelecehan diduga dilakukan Kepala SPPG tersebut ke salah satu pegawai perempuannya yang kini diketahui trauma.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu menegaskan pihaknya akan memproses perkara tersebut.
Baca juga: Terekam CCTV dan Viral, Kepala SPPG di Bekasi Diduga Lecehkan Pegawai
"Kami sudah menerima laporan, selanjutnya segera kami proses," singkat Braiel, Selasa (21/10/2025).
Sebelumnya diketahui, terduga korban, yakni seorang perempuan sekaligus pegawai SPPG berinisial RDA (28) mengatakan dugaan peristiwa itu dilakukan kepala atau pimpinan SPPG, KP (29).
RDA mengaku kalau ia mendapat kekerasan verbal dari KP dengan cara dimarahi tanpa alasan.
Dugaan kekerasan verbal itu juga terjadi berulang, atau tidak hanya berlangsung satu kali.
Pertama, dugaan peristiwa itu berlangsung Senin (6/10/2025) ketika RDA meminta dokumen pekerjaan kepada KP.
Namun pengakuan RDA, dokumen yang diberikan KP tidak sesuai dengan permintaan.
Kemudian KP diduga langsung memaki RDA tanpa alasan.
"Padahal saya tidak salah dan saya cuma tanya dokumen dan dokumen waktu itu dia kirim ke saya itu salah karena bukan dokumen itu yang saya minta, malahan saya dimaki-maki," kata RDA, Selasa (21/10/2025).
RDA menjelaskan dugaan kekerasan verbal serupa selanjutnya terjadi pada Selasa (7/10/2025) dan Kamis Kamis (9/10/2025).
Dugaan kejadian Kamis, hanya saja RDA mengaku kalau KP melakukan kekerasan verbal tidak kepada dirinya, melainkan kepala koki SPPG.
"KP ributin kepala koki yang kerja bersama istrinya tapi berbeda tim, diributin karena kata dia tidak boleh ada keluarga yang kerja di sini satu dapur, tapi saya tanya yayasan katanya mau anak, cicit, cucu, tante, om itu boleh," jelasnya.
RDA menuturkan selain diduga menjadi korban kekerasan verbal, ia mengaku juga dilecehkan oleh KP.
Dugaan pelecehan itu terjadi Senin (6/10/2025) usai KP melalukan kekerasan verbal kepada RDA.
Perempuan berkerudung yang menjabat sebagai akuntan di SPPG itu menegaskan kalau KP diduga melakukan pelecehan seksual usai memaki RDA.
Setiap memaki, RDA mengaku KP kerap meminta maaf namun sembari diduga melakukan pelecehan seksual kepadanya.
"KP pegang-pegang saya karena habis marah-marah dia minta maaf sama saya dengan cara dia kayak anak kecil di pegang-pegang saya dia pojokin saya dan saya cuma bisa melindungi badan saya dan saya menghadap pojok dan muka saya di tembok dan saya rapatin paha karena saya takut sekali dipegang-pegang gitu," tuturnya.
RDA menyampaikan kalau ia sudah melaporkan kejadian ke pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Yayasan SPPG.
Hasilnya, ia mengaku diberikan arahan oleh pihak Yayasan untuk bekerja dengan sistem Work From Home (WFH).
Lalu ia mengaku sudah melaporkan kejadian ini juga ke Polres Metro Bekasi Kota pada Senin (20/10/2025) untuk meminta polisi mengusut tuntas perkara tersebut.
Baca juga: Ferry Juliantono Berharap Kopdes Mampu Salurkan Kebutuhan SPPG
Pelaporan itu dilandasi dengan sejumlah bukti, diantaranya rekaman video CCTV kejadian.
"Hingga saat ini saya belum menemukan hasil tindak tegas dari pihak BGN, meski saya akan dijanjikan akan ditindak tegas tetapi belum ada, pada intinya saya ingin proses hukum ini berjalan," ucapnya.
Gangguan Psikis
RD mengatakan usai diduga mendapat perlakuan tidak pantas oleh kepala atau pimpinan SPPG, KP (29), ia mengaku mengalami gangguan psikis.
"Karena saya juga khawatir nanti balasn pelaku ke saya apa atau seperti apa setelah kasus ini, psikis seperti terganggu," kata RDA, Rabu (22/10/2025).
Bahkan RDA menjelaskan gejala penyakit yang dialaminya itu sudah terjadi selama diduga perkara dialaminya.
Gejala itu diantaranya mengalami demam, hilangnya nafsu makan, hingga kerap gugup jika bertemu orang.
Ia pun berharap ada pendampingan khusus dari pihak kepolisian atau relevan lainnya untuk mempebaiki kondisi psikis.
"Saya khawatir takut ada ancaman atau lainnya, saya juga jadi tidak nafsu makan, tapi kalau ayah saya nenangin saya baru saya ambil nasi mau makan," jelasnya.(M37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Kepala SPPB Bekasi
pelecehan
Bekasi
pelecehan seksual
terekam cctv
viral di media sosial
makanan bergizi gratis
| Terekam CCTV dan Viral, Kepala SPPG di Bekasi Diduga Lecehkan Pegawai |
|
|---|
| Remaja Putri di Palmerah Jakbar Jadi Korban Pelecehan saat Tidur, Pelaku Anggota Karang Taruna |
|
|---|
| Adik Bahar Smith Jadi Korban Pelecehan dan Penusukan di Pamulang Tangsel, Ini Kronologi Versi Polisi |
|
|---|
| Pria Paruh Baya Ditangkap Polisi Usai Lecehkan Anak di Bawah Umur |
|
|---|
| Pegawai Honorer Mengaku Jadi Korban Pelecehan, Begini Tanggapan Plt Sekretaris DPRD DKI Jakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.