Balita tewas

Menko Pratikno Ngaku Ngantuk Tapi Cengengesan Ditanya Balita Tewas Cacingan, Guntur: Gak Ada Empati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRATIKNO CENGENGESAN DIKECAM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dinilai tidak memliki empati saat menanggapi kasus meninggalnya RY (4), balita di Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing yang memenuhi tubuh hingga otaknya. Pratikno mengaku mengantuk namun tertawa cengengesan ketika ditanya soal kasus tewasnya balita yang mengenaskan tersebut, Kamis (21/8/2025).

Ia pertama kali dibawa ke RSUD R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025.

Saat itu RY dalam kondisi tidak sadarkan diri dan diduga mengalami komplikasi akibat TBC.

Namun, selama perawatan, tim medis menemukan banyak cacing keluar dari tubuhnya.   

 “Awal mula sekali itu ketahuan dari hidung, selanjutnya saat perawatan tampak juga lewat BAB-nya,” ungkap pejabat Humas RSUD R Syamsudin SH Irfanugraha Triputra.

Menurut Irfan, kondisi kritis RY dipengaruhi dua faktor utama, yakni TBC dan infeksi cacing.

Meski sudah mendapat penanganan intensif, RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Kasus ini semakin viral setelah beredar video yang menunjukkan tubuh bocah tersebut dipenuhi cacing.

Bikin Marah Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram dan marah soal adanya balita perempuan berusia 3 tahun bernama Raya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tewas dengan kondisi tubuh hingga otaknya dipenuhi cacing.

Dedi Mulyadi menyatakan prihatin dan kecewa atas meninggalnya Raya, karena menilai adanya ketidakpedulian dan kelalaian dari aparat desa setempat hingga Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di sana.

"Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," kata Dedi Mulyadi di akun Instagramnya @dedimulyadi71, yang dikutip WartaKotalive.com, Selasa (19/8/2025).

Menurut Dedi Mulyadi, dirinya telah menelepon dokter yang menangani Raya, dan mendapat penjelasan dari dokter soal kondisi Raya.

Dedi mengatakan dokter tersebut menyebutkan dalam bahasa sederhana bahwa Raya telah mengalami cacingan akut.

"Selain itu, Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru atau TBC," kata Dedi.

Menurut Dedi, diketahui sejak balita, Raya terbiasa hidup di kolong rumah.

Baca juga: Jubir PDIP Guntur Romli Sebut Ratusan Orang Kawal Hasto Kristiyanto di KPK

Halaman
1234

Berita Terkini