Bantu Petani Tiga Kali Lebih Produktif, Lintas Sektoral Optimasi Lahan Tadah Hujan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAHAN TADAH HUJAN - Sistem irigasi perpipaan di Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berhasil dikerjakan. Kegiatan ini bagian dari Program TNI AD Manunggal Air yang didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemprov Jawa Tengah untuk menjawab tantangan petani penggarap lahan tadah hujan.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Upaya memenuhi ketersediaan air bagi lahan pertanian melalui kolaborasi lintas sektoral terus dilakukan. 

Sebagai langkah kongkrit, sistem irigasi perpipaan di Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berhasil dikerjakan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan penguatan irigasi dan percepatan optimasi lahan tadah hujan adalah salah satu prioritas dalam strategi swasembada pangan nasional.

Pemerintah mendorong sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan air tersedia sepanjang musim tanam.

"Kunci swasembada adalah air. Kita tidak bisa bicara produksi kalau air tidak tersedia," katanya lewat keterangan, Kamis (7/8/2025).

Alhasil program ini sangat penting untuk membantu para petani supaya bisa lebih produktif. 

"Karena itu, irigasi menjadi program prioritas yang terus kita gas penuh bersama TNI, Kementerian PUPR, dan pemda. Kalau air lancar, petani bisa tanam tiga kali, produksi naik, dan impor bisa kita tekan." 

Kegiatan ini bagian dari Program TNI AD Manunggal Air yang didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemprov Jawa Tengah untuk menjawab tantangan petani penggarap lahan tadah hujan yang bergantung pada curah hujan.

Direktur Irigasi Pertanian, Dhani Gartina, menyampaikan bahwa ketersediaan air melalui sistem irigasi perpipaan merupakan simbol hadirnya negara di tengah masyarakat petani. 

"Karena itu kami perkuat kolaborasi Kementerian PU, TNI, dan Direktorat Irigasi Pertanian dalam penyediaan air pertanian, baik melalui irigasi perpipaan maupun irigasi perpompaan, langsung dirasakan manfaatnya oleh petani di lapangan," ujar Dhani.

Menurutnya, ketersediaan air akan membawa perubahan besar terhadap pola tanam yang selama ini dilakukan di mana mampu menanam tiga kali dalam setahun. 

Baca juga: Tinjau Kawasan Irigasi, Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi

“Hadirnya air di Legok ini akan membawa berkah besar. Ini bukan hanya soal panen, tapi soal harapan. Petani kita bisa lebih sejahtera, ketahanan pangan semakin kuat," katanya.

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menegaskan bahwa pengelolaan air adalah solusi penting untuk menghadapi perubahan iklim dan ketergantungan pada hujan.

Sistem irigasi ini diyakini meningkatkan intensitas tanam dan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung target swasembada.

“Program TNI AD Manunggal Air sendiri telah membangun 389 titik air bersih di wilayah Jawa Tengah untuk kebutuhan sanitasi dan pertanian, termasuk 47 titik yang mendukung pengairan 3.400 hektare lahan,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini