SPMB

Panitia SPMB DKI Jakarta 2025 Klaim Tidak Ada Titip Menitip Calon Siswa: Semua Bersih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEBAS PENITIPAN - Pemilihan sekolah lewat SPMB Jakarta 2025 diklaim panitia bebas dari kolusi atau penitipan calon siswa dari pejabat tertentu.

WARTAKOTALIVE.COM - Panitia SPMB Jakarta 2025 klaim tidak ada yang menitipkan calon siswa dalam proses seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 di Jakarta Barat.

Kasubag Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Fakhrul Alam menjelaskan bahwa sistem SPMB di Jakarta sudah menggunakan sistem sehingga tak memungkinkan ada ruang untuk tindakan semacam itu.

"Jakarta tuh ga ada seperti itu (titip menitip). Semuanya kan sudah tersistem dan Jakarta sudah berkomitmen untuk tidak ada hal yang terkait dengan pungli," kata dia, Jumat (11/7/2025).

Diketahui, waktu daftar ulang dalam tahapan seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 telah berakhir pada Kamis (10/7/2025).

Hal itu lantaran kegiatan tahun ajaran baru 2025/2026 akan dimulai mulai pekan depan.

Fakhrul mengatakan, selama membuka posko pengaduan SPMB 2025, masalah yang paling banyak ditemui yakni terkait kendala teknis.

"Kebetulan kendala teknis itu terkait reset password, orangtua yang gabisa buka, kita bantu di sini.

Baca juga: Dibuka Hanya Sebanyak 144 Siswa, Jumlah Pendaftar SPMB di SDN Pajeleran 01 Cibinong Tembus 190 Anak

Alhamdulilah semua berjalan dengan baik. Semua kendala teknis bisa selesaikan dengan baik, tidak ada yang tidak bisa kami selesaikan," tuturnya.

Diketahui, kasus titip menitip siswa menjadi sorotan usai Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo menitipkan siswa di masa SPMB 2025.

Kabar ini viral di media sosial setelah beredarnya foto memo permohonan bantuan dengan tanda tangan Budi Prajogo agar calon siswa diterima di salah satu sekolah negeri.

Memo itu, bertuliskan kalimat agar permohonan bisa segera dibantu dan ditindaklanjuti.

Bahkan, terdapat pula stempel basah logo DPRD Banten di atas tanda tangan politikus PKS itu.

Ramai disorot warganet, Budi Prajogo akhirnya buka suara.

Baca juga: Tinjau Pelaksaaan SPMB, Sachrudin Dorong Proses Penerimaan yang Adil dan Akuntabel

Ia mengatakan memo itu memang ditandatangani oleh dirinya.

Namun ia menyebut, memo itu bukan dibuat olehnya.

Salah satu staf di DPRD Banten, membuat memo itu dan meminta tanda tangannya.

Sementara itu, ia mengaku tak kenal dengan calon siswa yang bersangkutan ataupun pihak keluarganya.

Ia mengatakan, hanya mengetahui dari cerita stafnya saja.

Staf itu bercerita kepada Budi bahwa keluarga calon murid tersebut dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana pun meminta masyarakat tak khawatir dengan fenomena ini.

Nahdiana menjamin, proses SPMB di Jakarta berjalan transparan dan dilaporkan secara real time.

 “Pelaksaan penerimaan murid baru di DKI Jakarta dilaksanakan secara online dan hasil seleksinya diumumkan secara real time, sehingga tidak memungkinkan adanya titipan-titipan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ini pun memastikan, seluruh proses pelaksanaan SPMB di Jakarta tidak dipungut biaya.

Bisa menemukan adanya penyimpangan di lapangan, Nahdiana meminta masyarakat untuk tak ragu melapor ke call center dan posko-posko SPMB yang ada di lima wilayah kota atau posko pengaduan Dinas Pendidikan.

“Setiap pelanggaran yang terbukti akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Nahdiana. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

 

Berita Terkini