Korea Utara Ultimatum Amerika Serikat, Sebut Jangan Coba Macam-macam dengan Iran

Editor: Desy Selviany
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARTAKOTALIVE.COM - Korea Utara ultimatum Amerika Serikat dan sekutu agar tidak terlibat dengan perang Israel Vs Iran. 

Korea Utara menyayangkan Amerika Serikat yang tampil mengompori peperangan antara Israel Vs Iran. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti dimuat kantor berita milik pemerintah KCNA pada Kamis (19/6/2025).

Korea Utara menilai Presiden Donald Trump telah memicu spekulasi tentang kemungkinan Amerika Serikat bergabung dengan sekutu utamanya "Israel" dalam aksi militer melawan Iran.

Seharusnya, Donald Trump tampil untuk membuka ruang mediasi bagi kedua negara tersebut.

Baca juga: Kesabaran Presiden Trump Habis dan Muak dengan Perang, Desak Iran Menyerah 

Terlebih dalam hal ini Israel yang lebih dulu memicu perang dengan negara-negara di timur tengah.

"Tindakan ilegal terorisme yang disponsori negara oleh Israel (telah) meningkatkan bahaya perang habis-habisan baru di kawasan Timur Tengah," demikian pernyataan yang dipublikasikan oleh kantor berita milik pemerintah KCNA .

Korea Utara pun menganggap Israel seperti kanker di Timur Tengah yang merusak kedamaian di kawasan tersebut.

Maka Pyongyang memperingatkan Trump dan pihak lain agar tidak bergabung dalam perang "Israel" terhadap Iran.

"Situasi gawat yang disaksikan dunia saat ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas yang seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama penghancuran perdamaian dan keamanan global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.

"Masyarakat internasional mengawasi dengan ketat upaya AS dan Barat untuk mengobarkan api perang, mempersoalkan hak kedaulatan yang sah dan pelaksanaan hak membela diri Iran, sang korban," imbuh mereka.

Juru bicara tersebut mengatakan tindakan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang membela Israel justru akan mendorong situasi di Timur Tengah ke fase bencana yang tak terkendali.

Berita Terkini