“Kami ingin menginternasionalkan talenta lokal. Mudah-mudahan proyek ini bisa jadi etalase karya arsitek Indonesia bagi dunia,” tuturnya.
Terkait kekhawatiran soal kebisingan karena dekat dengan bandara, Supardi menegaskan bahwa kawasan hunian berada di luar area jalur penerbangan utama, sehingga tidak bising.
“Tidak perlu teknologi peredam seperti double glass, kita diluar area penerbangan jadi makanya lokasi tidak berisik," jelasnya.
Supardi menambahkan, Asthara Skyfront City ke depannya akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, hotel, universitas, area komersial, hingga pusat perbelanjaan, yang akan dibangun secara bertahap.Tak hanya fasilitas kata Supardi, Asthara Skyfront City juga membuka peluang kerja sama dengan para investor, termasuk dari luar negeri.
“Harapan kita Asthara Skyfront City bisa menjadi kota internasional. Kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan investor luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia,” imbuhnya.
Supardi menegaskan, jika Asthara Skyfront City bukan hanya sekadar klaim dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta, tapi memang hanya jarak 0 kilometer.
"Kalau di developer lain mengatakan, oh 10 kilometer dari bandara, 15 menit dari bandara, kalau kita benar-benar bilang kilometer 0. Atau kalau bahasa itu tinggal selangkah menuju Bandara," tandasnya. (m32).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.