Sektor ekonomi kreatif juga lebih tahan terhadap gejolak eksternal karena berfokus pada konten kreatif, budaya lokal, dan inovasi.
UNESCO dan UNCTAD memperkirakan bahwa sektor ekonomi kreatif bisa menyumbang sekitar 10 % PDB global pada tahun 2030 dengan dukungan yang optimal.
Bagi Indonesia, yang bercita-cita menjadi kekuatan ekonomi dunia, ini merupakan peluang besar untuk mempercepat visi Indonesia Emas 2045.
“Sudah saatnya melihat investasi di sektor kreatif bukan sekadar membiayai hobi atau seni, tetapi sebagai instrumen ekonomi yang memiliki daya ungkit tinggi,” ujar Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian.
Kombinasi antara Danantara sebagai mesin investasi negara dan talenta kreatif Indonesia diyakini akan menciptakan cerita sukses kelas dunia, mulai dari film box-office internasional, gim digital populer, hingga produk fesyen yang menembus pasar global.
“Kami di Gekrafs mendorong para pemangku kepentingan, termasuk Danantara, untuk berani melirik potensi besar ekonomi kreatif. Investasi ini tidak hanya akan menguntungkan secara finansial, tetapi juga akan meningkatkan daya saing dan reputasi Indonesia di mata dunia. Kami siap berdiskusi dan memberikan pemetaan potensi kreatif di berbagai daerah, agar investasi dapat tepat sasaran dan berkelanjutan," ungkap Kawendra.
Kawendra juga menekankan pentingnya dukungan dalam hal regulasi, pendidikan, dan pemasaran.
“Dukungan investasi harus diiringi dengan kebijakan yang mendukung proses kreatif, serta peningkatan kualitas SDM. Di era persaingan global, talenta adalah aset utama. Gekrafs akan terus bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif," jelasnya.
Ketua Bidang Kerja Sama Gekrafs, Amin Ahlun menyatakan kesiapan Gekrafs untuk berkolaborasi secara global, baik dengan Danantara maupun pelaku ekonomi kreatif di tingkat internasional.
“Gekrafs memiliki jejaring luas di dalam negeri dan luar negeri. Kami siap membuka ruang kolaborasi dengan Danantara, serta dengan investor atau pemangku kepentingan ekonomi kreatif global. Tujuan kami jelas: mendorong produk kreatif Indonesia menembus pasar dunia, sekaligus menarik investasi global ke Indonesia," jelasnya.
Dari sisi ROI, sektor kreatif menjanjikan imbal balik yang kompetitif, baik dalam hal keuntungan finansial jangka pendek maupun dampak sosial jangka panjang.
Dengan dukungan kebijakan dan dana yang tepat, para kreator lokal bisa menunjukkan potensi mereka di panggung global, mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif dunia.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp