WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sejak awal maju di Pilkada DKI 2024, Pramono-Rano memutuskan untuk tidak merepresentasikan dirinya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Sebab, selama masa kampanye Pramono-Rano sepakat memakai warna oranye sebagai background setiap spanduk maupun untuk kaos.
Sehingga, warna merah yang merepresentasikan PDIP tidak dimasukan ke dalam emebel-embel kampanye mereka.
Baca juga: Pramono Belum Juga Berangkat ke Retret di Magelang, Diam Saat Ditanya Instruksi Megawati
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.
"Karena Mas Pram dan Bang Doel mengatakan, kita mau menang bukan hanya merebut suara pemilih PDIP saja, tapi juga pemilih di Jakarta dan masyarakat Jakarta," ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Ketika memutuskan tidak mengambil warna merah, maka kata Yunarto, Pramono harus menjelaskan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Tapi, Yunarto merasa Pramono memiliki gaya komunikasi yang baik karena masukannya bisa diterima Megawati.
"Itu berhasil dilakukan secara baik oleh Mas Pram, dia diberikan tempat terhormat tapi tidak ambil satu identitas saja," ungkapnya.
Sebelumnya, kemenangan Pramono-Rano di Pilkada DKI Jakarta 2024 mengejutkan semua pihak karena bisa kalahkan lawan yang diusung oleh belasan partai politik.
Baca juga: Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tunda Ikut Retreat, Begini Tanggapan Wamendagri Bima Arya
Bahkan, di awal kemunculan Pramono Anung dengan hasil elektabilitas rendah, membuat pesimis para pendukung dan tim pemenangan.
Yunarto mengatakan, masyarakat lebih suka pemimpin yang turun ke lapangan daripada mengirimkan tim pemenangan untuk sosialisasikan program kerja.
Ia pun menilai, Pramono-Rano sangat konsisten menemui warga Jakarta dan menyampaikan program kerjanya yang bakal direalisasikan.
"Kecilnya Joko-Ahok (elektabilitas) di 2012, kecilnya Anies-Sandi di 2017 itu tidak sekecil mas Pram-Rano di survei 2024. Jokowi-Ahok saat itu (elektabilitasnya) 6 persen, mas Pram itu awalnya tidak kepikiran maju, tapi namanya muncul ketika PDIP bingung mau majukan siapa," kata pria yang akrab disapa Toto di Gumati Resto, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025). (m26)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp