SSB Garec's: Dibentuk untuk Menjaga Pemuda Cengkareng Tahun 1978

WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG - Setiap Sekolah Sepak Bola (SSB) mempunyai cerita dan tujuan saat awal pembentukan. Tak terkecuali SSB Garec’s.

SSB yang dilahirkan tahun 1978 ini memiliki tujuan awal untuk memperbaiki pergaulan remaja di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, melalui olahraga.

Saat itu, para pemuda di wilayah Cengkareng dan sekitarnya dekat dengan hal-hal kurang produktif hingga meresahkan warga.

"Di tahun itu pergaulan dan kehidupan mungkin bisa dibilang buruk ya. (Kita) Mudah mendapatkan apa saja dalam konteks negatif. Jadi pendiri Garec's yang sekarang sudah almarhum ingin merangkul anak-anak muda agar di jalur yang benar dan berolahraga," ujar Alfonsius Willy Ater Gultom, salah satu pelatih SSB Garec's kepada Warta Kota (Tribun Network) di ASIOP Training Ground, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/2/2025).

Lantas kenapa namanya Garec's? Willy menyebut nama Garec’s merupakan kependekan dari "Gabungan Remaja Se-Cengkareng".

SSB ini, lanjut Willy, berstatus SSB tertua di Jakarta Barat dan masih eksis hingga detik ini.

"Visi dan misi kami itu memang untuk mengembangkan serta memperbaiki remaja-remaja se-Cengkareng di tahun 1978," ujarnya.

Sekarang ini, lebih dari 200 anak-anak menimba ilmu di SSB Garec's. Mereka bermarkas di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.

SSB Garec’s membuka pelatihan dari Kelompok Usia (KU) 8, 9, 10, 12, 14 dan 16 tahun. Mereka memiliki pelatih-pelatih berlisensi nasional.

Mayoritas pelatih di SSB ini eks pesepak bola profesional. Sebut saja Fahri Rasyid yang pernah membela timnas Indonesia U-17. Lantas ada Hadi Wibowo, jebolan program SAD Uruguay yang dijalankan PSSI pada era kepemimpinan Nurdin Halid.

"Para pelatih di sini itu bekas pemain binaan kami sehingga anak-anak bisa dapat chemistry dan kekeluargaannya," ucap Willy yang pernah bermain di Spanyol.

Turnamen resmi

Jadwal latihan SSB Garec’s digelar setiap Selasa, Kamis dan Sabtu. Pada Sabtu atau Minggu, tim KU tertentu dijadwalkan tampil berkompetisi.

Satu di antaranya tim KU 12 tahun yang mengikuti Liga TopSkor setiap pekan. Willy menyebut kompetisi sangat penting untuk membentuk kualitas para pemain baik secara individu maupun tim.

Selain itu, lanjut Willy, kompetisi juga akan menumbuhkan sifat-sifat lainnya seperti kerja sama tim hingga sportivitas.