"Waktu kejadian itu, kesal nggak dikasih uang dokter di apotek lagi praktek dan dia marah-marah," ungkap Taufik.
Taufik menyampaikan bahwa penangkapan pelaku yang dilakukan selama satu minggu itu, karena Chika kerap berpindah-pindah tempat usai viral.
Chika juga memisahkan diri dari teman-temannya sesama waria.
"Awalnya, kami sudah berkordinasi dengan ketua waria Jakarta Barat. Sebelum viral, yang bersangkutan tinggal satu kontrakan. Setelah viral, yang bersangkutan memisahkan diri dari teman-temannya," tutur Taufik.
Baca juga: Waria Asal Aceh Menangkan Kontes Transgender di Hotel Orchardz Jakpus, Pihak Hotel Geram
"Tapi pas siang mau ngamen, bareng kumpul bareng," ucap Taufik.
Taufik berujar, Chika pernah diamankan oleh Satpol PP di Kedoya, Jakarta Barat selama dua pekan.
Berbekal informasi tersebut, Chika yang berpindah-pindah tempat itu pun berhasil ditemukan.
Menurut Taufik, Chika tidak melakukan penganiayaan terhadap karyawan di apotek Kembangan itu.
Hanya saja, aksi pemaksaan itu menimbulkan keresahan karyawan yang bertugas.
"Nggak ada aniaya, tapi menimbulkan rasa takut. HP-nya (karyawan) hanya dipegang, karena ingin video yang di up-load dihapus. Makanya, dikembalikan lagi. Buat nakut-nakutin saja," papar Taufik.
Terkait proses hukum yang diterapkan polisi kepada Chika, Taufik menyebut penyidik masih akan berkoordinasi dengan korban.
Apakah akan diselesaikan secara restorative justice atau jalur lainnya.
"Nanti, kami coba koordinasi dengan korban. Nanti, kami dalami dulu," pungkasnya. (m40)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09