Program Makan Bergizi Gratis

Tak Semua Siswa Kebagian, Kepsek SDN 1 Pajeleran Cibinong Kecewa dengan Makan Bergizi Gratis

Penulis: Hironimus Rama
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para murid di Sekolah Dasar Negeri Pajeleran 1, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menikmati menu Makan Bergizi Gratis pada Senin (6/1/2025).

 

Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama


WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (6/1/2025).

Program MBG ini dilaksanakan di sejumlah sekolah di Bumi Tegar Beriman. Salah satunya Sekolah Dasar Negeri Pajeleran 1 di Kecamatan Cibinong.

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Pajeleran 1, Idah Nursidah, mengatakan pembagian makan bergizi gratis pada hari ini berjalan lancar.

"Kami mengetahui informasi mengenai kegiatan pembagian makanan gratis ini sejak kemarin. Alhamdulilah, hari ini terlaksana dan berjalan lancar," kata Idah di Cibinong, Senin (6/1/2025).

Namun dia mengaku sedikit kecewa karena tidak semua siswa dapat makanan gratis.

"Kemarin infonya semua siswa dari kelas 1-6 SD dapat makanan gratis. Ternyata hari ini baru kelas 1 dan kelas 2 yang dapat makan gratis, kelas 3-6 SD belum dapat jatah," ujarnya.

Idah memahami situasi ini karena program Makan Bergizi Gratis ini baru mulai dijalankan. 

Apalagi jumlah murid di SDN Pajeleran 1 Cibinong cukup banyak yakni 1.138 orang.

"Katanya dapurnya belum mampu menyediakan makanan untuk jumlah siswa siswa sebanyak itu," tuturnya.

Idah menambahkan semua siswa baru akan mendapatkan makan gratis pada Rabu (8/1/2025).

"Informasi yang kami peroleh, mulai Rabu besok semua siswa dapat makan gratis. Ini akan berjalanbsetiap hari selama 5 tahun ke depan," imbuhya.

Sebagai kepala sekolah di SDN Pajeleran 1, Idah berterima kasih kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto atas program Makan Bergizi Gratis ini.

"Program ini ternyata bukan omong kosong belaka, tetapi bisa direalisasikan. Kita dukung bersama, walaupun resikonya harus mwnyedot tenaga ekstra dari guru," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini