Gempa

Takut Gempa Sesar Baribis, BPBD Kabupaten Bogor Latih Warga, Ajat Rochmat: Sebab Sulit Dideteksi

Penulis: Hironimus Rama
Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Gempa Sesar Baribis menghantui Pemkab Bogor, karena 50 persen wilayah yang ada sangat rawan. Untuk itu rutin menggelar simulasi latihan atasi gempa kepada para warga.

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Kabupaten Bogor berpotensi terkena dampak bencana alam gempa besar atau megathrust dari Sesar Baribis.

Apalagi lebih dari 50 persen dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor rentan bencana alam. 

Berdasarkan data itu, kurang lebih 24 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor memang rentan terhadap bencana. 

Salah satunya Sesar Baribis yang melintasi wilayah Kabupaten Bogor.

Untuk mempersiapkan warga menghadapi bencana gempa ini, Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar simulasi bencana alam gempa bumi di lima titik yang tersebar di dua RW Desa Gunung Geulis Kecamatan Sukaraja, pada Selasa (12/11/2024). 

Baca juga: Karawang Diguncang Gempa 3 Kali Selama Dua Hari, Ini Mitigasi yang Disiapkan Pemkab

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan simulai ini dilakukan berkaitan dengan peningkatan keterampilan dalam rangka menghadapi bencana.

"Simulasi ini menjadi sangat penting terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rentan bencana," kata Ajat di Cininong, Rabu (13/11/2024). 

Keterampilan yang dilatih dalam simulasi ini mencakup kemampuan dalam merespon bencana dengan cepat dan tepat sehingga resiko kehilangan jiwa dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisir.

“Berkaitan dengan bencana, memang yang sulit kita deteksi adalah gempa bumi. Jadi ini yang menjadi satu perhatian kita bersama khususnya teman-teman tidak hanya di BPBD tapi juga di Satpol PP," papar Ajat.

Baca juga: Antisipasi Gempa Megathrust, Pemkot Tangerang Diminta Tentukan Lokasi Evakuasi dan Mitigasi Bencana

Menurutnya, simulasi kesiapsiagaan hari ini juga sebagai bentuk kesiapan yang melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, lembaga terkait hingga masyarakat umum. 

"Dengan melibatkan berbagai pihak, simulasi ini tidak hanya membantu masyarakat untuk siap secara fisik tapi juga membangun pemahaman bersama tentang peran dan tanggung jawab masing-masing saat bencana terjadi," bebernya.

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD dan instansi lainnya perlu memastikan komunikasi berjalan dengan lancar di setiap tingkatan. 

“Dengan memahami potensi resiko dan mengintegrasikan upaya mitigasi yang kompetensi, kita dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi, melindungi populasi, dan menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan geologis yang dihadapi," tutur Ajat. 

Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar simulasi bencana alam gempa bumi di lima titik yang tersebar di dua RW Desa Gunung Geulis Kecamatan Sukaraja, Selasa (12/11/2024). (warta kota/ronie)

Dia berharap simulasi bencana gempa ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana secara signifikan. 

"Masyarakat tidak hanya lebih siap, tapi juga lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat yang tangguh dalam menghadapi bencana, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir,” tegasnya.

Halaman
12

Berita Terkini