Parulian juga menekankan bahwa minat masyarakat untuk berkuliah di FHUI terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Bahkan FHUI kini tidak hanya menjadi pilihan utama di Indonesia, tetapi juga menarik perhatian calon mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.

"Minat untuk belajar di FHUI sangat tinggi, karena kami terus meningkatkan standar pendidikan hukum yang berkelas dunia. Ini membuktikan bahwa FHUI memiliki daya tarik yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional," imbuhnya.

Ketua BEM FHUI, Muhammad Alif Lathif, mengatakan FHUI bukan hanya sekadar lembaga pendidikan hukum, tetapi juga sebuah wadah di mana mahasiswa dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang berintegritas dan memiliki komitmen terhadap keadilan.

"Dalam 100 tahun ini, FHUI telah menjadi pelopor dalam membentuk tatanan hukum Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Memanas! Natalius Pigai Balas Teguran Keras Dino Patti Djalal: Pak Dino Sebaiknya Perlu Belajar HAM

Menurutnya, FHUI adalah tempat mahasiswa belajar, tidak hanya teori hukum tetapi juga belajar menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. 

"Kebersamaan di FHUI selalu terjaga melalui berbagai kegiatan yang memperkuat ikatan di antara kami," kata Alif.

Alif juga menekankan pentingnya FHUI dalam membentuk karakter pemimpin masa depan. 

"Kehidupan kampus di FHUI tidak hanya berisi studi yang serius, tetapi juga diperkaya dengan kegiatan-kegiatan non-akademis yang memperkuat kebersamaan mahasiswa," tuturnya.

Sementara perwakilan alumni, Adithya Prakasa, mengungkapkan banyaknya alumni FHUI yang kini memegang posisi penting di pemerintahan, termasuk di Kabinet Merah Putih saat ini.

"Seratus tahun FHUI adalah simbol dari dedikasi kami sebagai alumni untuk terus berkontribusi pada bangsa," jelasnya. 

Dia menambahkan para alumni FHUI memiliki semangat giving back yang sangat tinggi.

"FHUI telah membekali kami dengan pendidikan yang tidak hanya kuat secara akademis, tetapi juga dalam membentuk karakter yang peduli pada keadilan dan kemajuan bangsa," tandas Adithya.