Berita Jakarta

Seorang Mahasiswi Tewas Usai Diduga Lompat dari Lantai 4, Manajemen Untar Buka Suara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi berinisial E yang tewas karena diduga melompat dari lantai 4 kampus, rupanya tengah mengenyam pendidikan di Universitas Tarumanegara (Untar). (Ilustrasi)

WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Mahasiswi berinisial E yang tewas karena diduga melompat dari lantai 4 kampus, rupanya tengah mengenyam pendidikan di Universitas Tarumanegara (Untar).

Diketahui, E ditemukan tewas pada Jumat (4/10/2024) malam, di halaman kampus dalam kondisi bersimbah darah.

Terkait insiden tersebut, manajemen Untar yang diwakili oleh Paula T Anggraini selaku Humas, menyampaikan rasa sedih dan prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi.

Mereka membenarkan peristiwa tersebut. 

"Kami semua bersedih dan prihatin dengan musibah ini dan semoga orangtua serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, serta penghiburan dari Tuhan," kata Paula dalam keterangannya, Sabtu (5/10/2024).

Ia berharap, insiden ini tidak menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, apapun alasannya.

Sebab dengan adanya peristiwa ini, Paula menyebut jika pihak kampus sangat sedih dan terpukul dengan kepergian E.

Oleh karena itu, lanjut Paula, Untar akan mengawal upaya penyelidikan yang dilakukan kepolisian terkait hal tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4 Kampus di Grogol Jakbar, Polisi: Keluarga Sudah Ikhlas

"Saat ini pihak kepolisian masih melakukan berbagai upaya dan pendalaman yang diperlukan untuk menindaklanjuti peristiwa ini," jelas Paula.

"Pihak kampus Untar, akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang yang saat ini tengah melakukan penyelidikan," imbuhnya.

Paula juga berjanji jika pihaknya akan menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus tersebut jika pihak kampus sudah menerima hasilnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi berinisial E, ditemukan tewas bersimbah darah di depan kampusnya wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024) malam.

Diduga, korban menjatuhkan diri dari lantai 4 gedung kampus saat suasana sedang sepi.

Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang menyampaikan, insiden itu pertama kali dilaporkan oleh pihak kampus sekira pukul 19.45 WIB.

"Ada korban tergeletak di depan kampus, diduga terjatuh, terjatuh dari gedung. Kemudian kami melakukan olah TKP, kami melakukan identifikasi dan saat ini korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum,” kata Reza kepada wartawan, Sabtu (5/10/2024).

Menurutnya, polisi telah menyusuri CCTV dan meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap motif dan alasan korban diduga mengakhiri hidup.

Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Undip Jadi Korban Bully, Akhiri Hidup dengan Suntik Obat Penenang di Kamar Kos

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Muhammad Aprino Tamara menyampaikan, saksi sempat melihat korban berada di area lantai 4 sendirian dan seperti hendak meloncat.

Informasi itu pun sesuai dengan CCTV di sekitar kampus yang memperlihatkan korban selalu sendirian sejak pagi hingga malam hari sebelum dirinya diduga mengakhiri hidup.

“Kalau indikasinya sampai saat ini masih diselidiki karena kami sudah mengecek CCTV, seluruhnya dari mulai pagi sampai saat kejadian maghrib itu dia memang sendiri,” kata Aprino saat dihubungi Warta Kota, Sabtu. 

“Dan dari keterangan saksi pun yang melihat korban saat mau loncat itu. kan ada sekuriti di bawah juga melihat, kok ini di atas (korban),” imbuhnya.

Aprino berujar, di sekitar korban tidak ditemukan adanya surat wasiat atau barang-barang yang menjurus ke arah ‘pesan terakhir’ korban.

Hanya saja, lanjut Aprino, polisi menemukan adanya jejak tulisan korban dalam bahasa Mandarin di handphonenya.

“Tidak ada (surat wasiat yang ditemukan), cuman apa kalau dari handphone pun kami cek tidak ada yang janggal, cuman ada catatan di bukunya,” ungkap Aprino.

“Bukan janggal ya, cuma bahasanya aneh, tapi enggak langsung bilang ‘saya mau bunuh diri’ tidak, tapi bahasanya kayak bebannya (hidup) berat gitu,” imbuhnya.

Menurut Aprino, tulisan korban itu serupa diari tempat korban mencurahkan isi harinya.

Kendati demikian, Aprino menyampaikan jika korban tidak ada masalah apapun dengan keluarga atau teman-temannya.

Bahkan, kabar tewasnya E itu membuat keluarga sangat terkejut hingga tak percaya akan apa yang sudah terjadi.

“Itu dia yang kami enggak bisa mengerti, karena dia tidak menunjuk ke seseorang, tidak menunjuk ke keluarga, tidak menunjuk ke mana-mana jadi dia hanya menulis itu pakai bahasa Mandarin,” jelas Aprino.

“Terus bahasanya itu ya curhatan itu memang sedih, cuman tidak ada menunjuk ke siapa-siapa gitu loh. Jadi keluarga juga sampai syok dan merasa tidak terima awalnya, karena merasa tidak ada permasalahan apa-apa dari si korban ini,” imbuhnya.

Namun, setelah melalui proses visum di RSCM, keluarga korban bisa menerimanya. Walhasil, polisi pun langsung menutup penyelidikan terhadap korban E.

“Keluarga sudah menuliskan surat ikhlas terkait kepergian korban,” pungkasnya. (m40)

 

Kontak bantuan, bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID

Twitter: @IntoTheLightID

Email: intothelight.email@gmail.com

Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves

Instagram: @saveyourselves.id

Line: @vol7047h

Web: saveyourselves.org

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Berita Terkini