Sampah Depok

Kendaraan Pengangkut Sampah Menumpuk usai Warga Menutup Paksa TPA Liar di Limo Depok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan pengangkut sampah menumpuk di depan gerbang TPA liar di Limo, Kota Depok, usai ditutup warga. Hal ini menjadi masalah baru, bau busuk pun menyengat.

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Sejumlah truk dan mobil pick up pengangkut sampah menumpuk depan gerbang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar di Limo, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (26/8/2024) pagi.

Nampak, kendaraan-kendaraan pengangkut sampah tersebut berplat hitam bukan kendaraan operasional milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

Baca juga: Warga Tutup Paksa TPA Liar di Limo Depok hingga Berakhir Ricuh, tak Kuat Hadapi Bau Sampah

Sampah yang akan dibuang di TPA liar itu juga tersusun rapi, hampir semuanya sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah.

Kendaraan pengangkut sampah, tak dapat masuk ke area TPA liar lantaran warga yang resah telah menutup akses masuk pada Sabtu (24/8/2024) lalu.

Pada lahan akses masuk menuju TPA liar, tertulis plang “Tanah Milik PT Megapolitan TBK”.

Baca juga: Tangani Masalah Darurat Sampah, Pemkot Depok akan Perluas Area Landfill TPA Cipayung

Penutupan TPA Liar Ricuh 

Sebenarnya, puluhan warga mengadakan aksi demonstrasi dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar di wilayah Cinere, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (24/8/2024).

Pantauan di lokasi, warga mendatangi lokasi TPA liar yang tak jauh dari Samsat Cinere dengan mengenakan seragam merah-putih.

Tak hanya itu, mereka juga telah menyiapkan alat berat jenis excavator untuk menutup akses menuju TPA liar tersebut.

Saat dilakukan penutupan, sempat terjadi cekcok hingga saling dorong antara warga dan pengelola TPA liar hingga membuat suasana mencekam.

Warga menutup akses ke TPA liar di wilayah Limo, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024). Mereka tak kuat lagi hidup berdampingan dengan bau sampah. (warta kota/m rifqi)

Pihak kepolisian pun mencoba menengarai kedua belah pihak sebelum terjadi bentrokan yang fatal.

Meski sempat ricuh, penutupan TPA liar tetap dilanjutkan dengan membangun portal besi untuk menghalangi truk pengangkut sampah melintas.

Ketua RT 05/RW 05 Kelurahan Limo, Dodi Arianto menjelaskan, keberadaan TPA liar di lingkungannya telah lama meresahkan warga.

Pasalnya, asap pembakaran sampah di TPA liar tersebut membuat udara di sejumlah perusahaan tercemar bahkan menyebabkan penyakit.

“Warga menolak keberadaan teh TPA liar karena polusi dan bau sampah,” kata Dodi di lokasi.

Halaman
12

Berita Terkini