"Saya ke sini sowan Mbah Moen sekaligus ziarah ke makam Siti Khadijah (istri Nabi Muhammad SAW)," ujar Ali Mas'ud, jamaah haji asal Batang, Jawa Tengah.
Ali sering berkunjung ke makam Mbah Moen, karena sudah beberapa kali umrah.
Di musim haji kali ini saja, ia sudah tiga kali berkunjung ke makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah itu.
Meski bukan santri Ponpes Al-Anwar, ia mengaku kerap menghadiri pengajian Mbah Moen.
"Mbah Moen dulu sering datang ke Batang untuk pengajian. Saya selalu hadir," kata Ali.
Sementara, jemaah haji asal Demak, Karsono, juga terlihat khusyuk berdoa di makam Mbah Moen.
Ia datang bersama lima rekannya yang sama-sama berasal dari Demak.
"Tadi saya kirim Al Fatihah untuk Mbah Moen. Saat berangkat ke sini dipesani orang-orang untuk ziarah ke makam Mbah Moen," kata Karsono.
Saking ramainya peziarah yang datang ke makam Mbah Moen, peziarah dari negara lain sampai penasaran.
"Itu makam siapa kok ramai," tanya salah seorang peziarah asal Turki.
Untuk diketahui, Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit.
Tahun lalu, makam Mbah Moen sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam.
Hal ini sesuai kebijakan Arab Saudi yang dilakukan setiap 3-4 tahun di makam di Ma'la dibongkar untuk diisi jenazah lainnya.
Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh.
Kebijakan pemerintah Arab Saudi, bila jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar.