WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 1993-1998, Prof Soedrajad Djiwandono, memberikan pandangannya terkait sejumlah program yang dijanjikan dan akan dikerjakan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Program itu diantaranya seperti makan siang gratis hingga melanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Prof Soedrajad Djiwandono yang juga ekonom senior mengatakan program makan siang gratis adalah program yang penting dilaksanakan.
Sebab program itu kata Soedrajad bertujuan untuk menyelesaikan masalah gizi di Indonesia seperti stunting.
"Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024).
Seperti yang diketahui, makan siangdan susu gratis merupakan program unggulan dari pasangan Prabowo-Gibran yang mereka janjikan saat kampanye.
Baca juga: Buka Suara Soal Isu Pengurangan KJMU, DPRD DKI Singgung Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia mulai dari siswa sekolah dan ibu hamil.
Setiap tahunnya, program akan menelan biaya sekitar Rp 450 triliun.
Dengan dana yang cukup besar hal ini tentunya akan membebani keuangan negara.
Belum lagi ada program lain yang juga membutuhkan dana besar seperti melanjutkan pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menilai jika belum mampu melanjutkan sebaiknya ditunda dahulu.
"Ya kalau belum mampu, jangan dulu," kata Soedrajad.
Baca juga: Anies Baswedan Pertanyakan Dasar Hukum Pemerintah Memulai Simulasi Makan Siang Gratis
Menurutnya, Indonesia bisa jadi belum mampu untuk membangun IKN sebagai Ibu Kota baru, karena banyak hal yang harus dibangun lebih dulu.
"Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," lanjutnya.
"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya. Cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," ujar Soedrajad.
Baca juga: Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Gaji Guru Honorer Bakal Tergerus