WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dihadapkan dengan keterbatasan, anak-anak pemulung di Bantar Gebang semakin jauh dari pendidikan.
Belum lagi adanya bencana yang terjadi di Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah itu.
Seperti halnya kebakaran yang terjadi pada tahun 2023 lalu.
Kebakaran hebat tersebut meluluhlantakan pemukiman warga di sana.
Satu di antaranya rumah milik orangtua Raffa, anak kelas 4 SDN yang setiap hari mengunjungi Taman Baca di Bantar Gebang.
Bocah yang bercita-cita jadi dokter itu kehilangan seluruh benda yang disayangnya, mulai dari seragam hingga perlengkapan sekolah.
Meski tak ada yang tersisa dari kebakaran itu, Raffa rupanya tidak ragu.
Dirinya tetap menunjukkan semangatnya dengan mengikuti program berkarya bercerita di Taman Baca.
Dengan kondisi yang ada, Raffa tidak pernah patah arang dan kehilangan semangatnya demi mewujudkan cita-citanya untuk menjadi dokter.
"Di tengah keterbatasan ekonomi dan akses terhadap pendidikan, Raffa menjadi pelita di tengah keremangan literasi. Tekadnya meraih mimpi kini menjadi inspirasi bagi
teman-teman sesamanya," ungkap Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group (ERHA), Oemar Saputra.
"Hari ini Program Berkarya Bercerita baru menemukan satu Raffa di Bantar Gebang. Kami meyakini masih banyak anak Indonesia lainnya yang berjuang untuk
mewujudkan mimpi mereka untuk menjadi anak-anak hebat," jelasnya.
KIsah Raffa dialami ribuan anak-anak di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Merujuk hal tersebut, pihaknya menggelar Program bertajuk 'Berkarya Bercerita'.
Harapannya agar dapat meningkatkan minat literasi bagi anak-anak pemulung, khususnya mereka yang berada dalam naungan Taman Baca Jendela Dunia Arya Noble Group.
Caranya sangat sederhana, anak-anak diminta untuk membaca buku bersama selama 30 menit.
Kemudian mereka diminta untuk menceritakan kembali intisari buku yang dibaca.
"Literasi adalah kunci untuk membuka pintu menuju pengetahuan dan peluang. Melalui Program Berkarya Bercerita ini, kami ingin mengingatkan anak-anak agar selalu menjaga
semangat membaca," ungkap Oemar dalam siaran tertulis pada Minggu (24/3/2024).
Program yang rutin diadakan setiap tahun itu katanya tidak hanya mengajak anak-anak membaca dan menulis saja, tapi Berkarya Bercerita juga selalu menitipkan pesan dari para volunteer kepada anak-anak untuk selalu menjadi anak-anak yang 'hebat' di masa depan.
"Kita tahu kondisi anak-anak ini, untuk itu kita sangat menaruh harapan kepada mereka untuk bisa jadi lebih baik ke depannya," ungkap Oemar.
"Kita harapkan ke depannya mereka selalu mengingat pesan yang selalu ditanamkan, yaitu berkarya setinggi mungkin sampai mereka dapat memberikan kebermanfaatan untuk orang lain," tambahnya.
Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News